Setelah kita mengetahui tentang beberapa keutamaan shalattahajud,
berkaitan dengan judul buku ini, yang mana memberi gambaran
serta kisah-kisah keberkahan shalat tahajud dan shalat dhuha,
maka dari itu, di sini pun akan dipaparkan juga tentang
keutamaan-keutamaan daripada shalat dhuha. Sehingga keduanya dapat
menjadi bahan pelengkap dari isi buku ini. Karena melaksanakan
shalat dhuha tanpa mengetahui keutamaan dan manfaatnya
sepertinya kurang tepat.
Sepertihalnya shalatTahajud, shalat Dhuha juga merupakan shalat sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw. sebagaimana hadist berikut ini: Dari Aisyah, ia berkata:
"Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri mengerjakannya. Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya.
Beliau berbuat seperti itu karena khawatirjikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib (fardhu)." [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan Ad-Darami]
Dalam Syarah An-Nawawi disebutkan: Aisyah berkata seperti itu karena dia tidak setiap saat bersama Rasulullah. Pada saat itu Rasulullah memiliki istri sebanyak 9 (sembilan) orang. Jadi Aisyah harus menunggu selama 8 hari sebelum gilirannya tiba. Dalam masa 8 hari itu, tidak selamanya Aisyah mengetahui apa-apa yang dilakukan Rasulullah saw. di rumah istri beliau yang lain.
Nabi Muhammad berwasiat kepada Abu Hurairah r.a. yang didalam isi wasiat itu salah satunya agar kita melakukan dua rekaat shalat Dhuha. Abu Hurairah r.a. berkata: Kekasihku, Muhammad Saw. Berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hai: Berpuasa tiga hari pada
setiap bulan(Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13,14,15), dua rakaat shalat Dhuha, dan agar aku melakukan shalat Witir dulu sebelum tidur. (HR Bukhari-Muslim).
Apabila kita teratur shalat Dhuha setiap hari dan melakukan shalat Dhuha dengan 12 rekaat. Maka Allah akan membangunkan untuknya istana di syurga. hai ini sebagaimana dalam hadits, dori Arias [bin Malik], bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga". [HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan].
Rasullulah yang kedudukannya lebih mulia dari semua umat yang ada di burnì, selalu meluangkan waktunya untuk mengerjakan shalat Dhuha. Maka tidak pastaskah kita yang hanya orang awam yang penuh dosa ini sulit sekali membiasakan mengerjakan shalat Dhuha.
Dori Abu Said [Al-Khudry], ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhuha, sehingga kami mengira bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan jika beliau meninggalkannya, kami mengira seakan-akan beliau tidak pernah mengerjakannya". [HR. Turmuzi, hadis hasan]
Apabila kita membiasakan setiap hari melaksanakan shalat Dhuha. Maka Allah tidak akan segan-segan meimpahkan rizkinya. Karena shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rezeki dan menolak kefakiran.
Rasulullah saw. bersabda:
"Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rezeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.
Pada dasarnya, shalat Dhuha merupakan bentuk kasih sayang Allah agar kita terpelihara dalam kondisi-kondisi terbaik kita, bahkan di sore hari sekalipun. Shalat dhuha dapat dipandang sebagai kiat yang Allah tuntunkan bagi kita agar kita bisa menjalani hidup sepanjang hari dalam kecukupan.
Sebagai salah satu bentuk amalan ritual tuntunan llahi, shalat dhuha memiliki kekuatan berkah untuk membawa orang yang melaksanakannya kembali ke dalam dimensi batin dirinya yang terdalam, yakni ke dalam sumber kekuatan dirinya sendiri yang berasal dari Allah SWT. Jika
pelaksanaan shalat Dhuha dalam satu hari di waktu pagi dapat memberi kita kecukupan di sore harinya, pelaksanaan shalat dhuha setiap hari akan memberikan kita kecukupan di sepanjang hari kita.
Banyak di antara kita yang tertuntut untuk mencukupi segala kebutuhannya melalui usaha Susan payah dan kerja keras. Melalui shalat dhuha, mereka yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup tersebut, insyaAllah akan diberikan petunjuk dalam meraih rezekinya.
Misalnya, Allah membukakan jalan keluar dari rintangan dan halangan yang mereka hadapi, memudahkan mereka dalam memperoleh keuntungan ketika berbisnis, memudahkan mereka memperoleh pengetahuan atau ilmu, memperoleh kemenangan dalam pertandingan olahraga, memberi kelancaran dalam mengungkapkan kata-kata bagi seorang guru, dai, presenter, dan lain-lain. Semua itu adalah kecukupan-kecukupan yang Allah anugerahkan untuk memenuhi kebutuhan setiap insan.Selain memudahkan dalam memperoleh rezeki, shalat dhuha memiliki beberapa keutamaan lain, yaitu mendapatkan pahala sebanyak jumlah 360 persendian tubuh, terjamin kebutuhannya sampai sore hari, meraih keuntungan (ghanimah)
dengan cepat, mendapat ganjaran berupa rumah indah yang terbuat dari emas kelak di akhirat, mendapatkan pahala sebesar pahala ibadah umrah, dijauhkan dari siksa api neraka pada hari Kiamat nanti, dan akan dibuatkan pintu khusus di surga bernama pintu dhuha. Itulahlah kelebihan kalau kita shalat Dhuha dengan disiplin, untuk itu kita perlu melakukan shalat Dhuha yang baik dan benar, biar ibadah kita diterima Allah SWT.
Shalat Dhuha juga shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah dan ingat akan karunianya yang diberikan kepada kita, walaupun kita sedang sibuk untuk bekerja. Karena waktu shalat Dhuha yang sangat bersamaan dengan aktivitas kerja kita atau pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.
Rasulullah Saw. bersabda:
Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya. (HR Muslim).
Mari kita melaksanakan shalat Dhuha setiap hari secara teratur. Karena shalat Dhuha sangat berguna bagi kita semua, bayangkan saja setiap tulang dan persendian badan dari kamu adalah sedekah, setiap tasbih adalah sedekah, tahmid, tahlil, takbir, amar ma'ruf dan setiap nahi mungkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hai itu semua hanyalah dua rekaat yang dilakukannya dari shalat Dhuha. Maka dari itu betapa pentingnya mengerjakan shalat Dhuha secara teratur. Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma'ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hai itu hanyalah dua rekaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha.[HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)
Sehubungan dengan hai di atas, Rasulullah Saw. menyinggungnya dengan ungkapan santun: hak dari setiap persendian. Semuanya cukup dengan dua rakaat dhuha. Shalat memang memiliki kombinasi unik dari tiap gerakannya bagi tubuh. Hanya saja untuk Dhuha, waktu
nyalah yang memang unik; waktu ketika tubuli memerlukan energi namun juga harus bersiap menghadang stress yang menerpa.Dr. Ebrahim Kazim, seorang dokter, penditi, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy menyatakan, Repeated and regular movements of the body during prayers improve muscle tone and power, tendon strength, joint flexibility and the cardio-vascular reserve, yang artinya adalah gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap system kardiovaskular.
Itulah peregangan dan persiapan untuk menghadapi tantangan, tapi bedanya dengan olah raga biasa adalah: pahalanya luar biasa! Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda:
"Wahai anak Adam kerjakanlah shalat empat rakaat kepada-Ku pada permulaan siang niscaya Aku akan member kecukupan kepadamu sampai akhir siang." (HR at-Tirmidzi).
Selain itu, shalat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat: Simultaneously, tension is relieved in the mind due to the spiritual component, assisted by the secretion of enkephalins, endorphins, dynorphins, and others. Yang maksudnya, terdapat ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin.
Zat tersebut sejenis morfin, termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.Jika barang-barang terlarang macam morfin bisa memberi rasa senang-namun kemudian mengakibatkan ketagihan disertai segala efek negatifnya- endorphin dan enkefalin. la memberi rasa bahagia, lega, tenang, rileks, secara alami. Menjadikan seseorang tampak ebih optimis, hangat, menyenangkan, serta seolah menebarkan aura ini kepada lingkungan di sekelilingnya.
Itulah beberapa dari keutamaan shalat Dhuha. Secara lengkapnya dalam bab-bab selanjutnya akan dipaparkan lebih banyak mengenai segala sesuatu yang terkandung dalam shalat Dhuha.
Sepertihalnya shalatTahajud, shalat Dhuha juga merupakan shalat sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw. sebagaimana hadist berikut ini: Dari Aisyah, ia berkata:
"Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri mengerjakannya. Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya.
Beliau berbuat seperti itu karena khawatirjikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib (fardhu)." [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan Ad-Darami]
Dalam Syarah An-Nawawi disebutkan: Aisyah berkata seperti itu karena dia tidak setiap saat bersama Rasulullah. Pada saat itu Rasulullah memiliki istri sebanyak 9 (sembilan) orang. Jadi Aisyah harus menunggu selama 8 hari sebelum gilirannya tiba. Dalam masa 8 hari itu, tidak selamanya Aisyah mengetahui apa-apa yang dilakukan Rasulullah saw. di rumah istri beliau yang lain.
Nabi Muhammad berwasiat kepada Abu Hurairah r.a. yang didalam isi wasiat itu salah satunya agar kita melakukan dua rekaat shalat Dhuha. Abu Hurairah r.a. berkata: Kekasihku, Muhammad Saw. Berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hai: Berpuasa tiga hari pada
setiap bulan(Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13,14,15), dua rakaat shalat Dhuha, dan agar aku melakukan shalat Witir dulu sebelum tidur. (HR Bukhari-Muslim).
Apabila kita teratur shalat Dhuha setiap hari dan melakukan shalat Dhuha dengan 12 rekaat. Maka Allah akan membangunkan untuknya istana di syurga. hai ini sebagaimana dalam hadits, dori Arias [bin Malik], bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga". [HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan].
Rasullulah yang kedudukannya lebih mulia dari semua umat yang ada di burnì, selalu meluangkan waktunya untuk mengerjakan shalat Dhuha. Maka tidak pastaskah kita yang hanya orang awam yang penuh dosa ini sulit sekali membiasakan mengerjakan shalat Dhuha.
Dori Abu Said [Al-Khudry], ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhuha, sehingga kami mengira bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan jika beliau meninggalkannya, kami mengira seakan-akan beliau tidak pernah mengerjakannya". [HR. Turmuzi, hadis hasan]
Apabila kita membiasakan setiap hari melaksanakan shalat Dhuha. Maka Allah tidak akan segan-segan meimpahkan rizkinya. Karena shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rezeki dan menolak kefakiran.
Rasulullah saw. bersabda:
"Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rezeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.
Pada dasarnya, shalat Dhuha merupakan bentuk kasih sayang Allah agar kita terpelihara dalam kondisi-kondisi terbaik kita, bahkan di sore hari sekalipun. Shalat dhuha dapat dipandang sebagai kiat yang Allah tuntunkan bagi kita agar kita bisa menjalani hidup sepanjang hari dalam kecukupan.
Sebagai salah satu bentuk amalan ritual tuntunan llahi, shalat dhuha memiliki kekuatan berkah untuk membawa orang yang melaksanakannya kembali ke dalam dimensi batin dirinya yang terdalam, yakni ke dalam sumber kekuatan dirinya sendiri yang berasal dari Allah SWT. Jika
pelaksanaan shalat Dhuha dalam satu hari di waktu pagi dapat memberi kita kecukupan di sore harinya, pelaksanaan shalat dhuha setiap hari akan memberikan kita kecukupan di sepanjang hari kita.
Banyak di antara kita yang tertuntut untuk mencukupi segala kebutuhannya melalui usaha Susan payah dan kerja keras. Melalui shalat dhuha, mereka yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup tersebut, insyaAllah akan diberikan petunjuk dalam meraih rezekinya.
Misalnya, Allah membukakan jalan keluar dari rintangan dan halangan yang mereka hadapi, memudahkan mereka dalam memperoleh keuntungan ketika berbisnis, memudahkan mereka memperoleh pengetahuan atau ilmu, memperoleh kemenangan dalam pertandingan olahraga, memberi kelancaran dalam mengungkapkan kata-kata bagi seorang guru, dai, presenter, dan lain-lain. Semua itu adalah kecukupan-kecukupan yang Allah anugerahkan untuk memenuhi kebutuhan setiap insan.Selain memudahkan dalam memperoleh rezeki, shalat dhuha memiliki beberapa keutamaan lain, yaitu mendapatkan pahala sebanyak jumlah 360 persendian tubuh, terjamin kebutuhannya sampai sore hari, meraih keuntungan (ghanimah)
dengan cepat, mendapat ganjaran berupa rumah indah yang terbuat dari emas kelak di akhirat, mendapatkan pahala sebesar pahala ibadah umrah, dijauhkan dari siksa api neraka pada hari Kiamat nanti, dan akan dibuatkan pintu khusus di surga bernama pintu dhuha. Itulahlah kelebihan kalau kita shalat Dhuha dengan disiplin, untuk itu kita perlu melakukan shalat Dhuha yang baik dan benar, biar ibadah kita diterima Allah SWT.
Shalat Dhuha juga shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah dan ingat akan karunianya yang diberikan kepada kita, walaupun kita sedang sibuk untuk bekerja. Karena waktu shalat Dhuha yang sangat bersamaan dengan aktivitas kerja kita atau pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.
Rasulullah Saw. bersabda:
Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya. (HR Muslim).
Mari kita melaksanakan shalat Dhuha setiap hari secara teratur. Karena shalat Dhuha sangat berguna bagi kita semua, bayangkan saja setiap tulang dan persendian badan dari kamu adalah sedekah, setiap tasbih adalah sedekah, tahmid, tahlil, takbir, amar ma'ruf dan setiap nahi mungkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hai itu semua hanyalah dua rekaat yang dilakukannya dari shalat Dhuha. Maka dari itu betapa pentingnya mengerjakan shalat Dhuha secara teratur. Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma'ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hai itu hanyalah dua rekaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha.[HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)
Sehubungan dengan hai di atas, Rasulullah Saw. menyinggungnya dengan ungkapan santun: hak dari setiap persendian. Semuanya cukup dengan dua rakaat dhuha. Shalat memang memiliki kombinasi unik dari tiap gerakannya bagi tubuh. Hanya saja untuk Dhuha, waktu
nyalah yang memang unik; waktu ketika tubuli memerlukan energi namun juga harus bersiap menghadang stress yang menerpa.Dr. Ebrahim Kazim, seorang dokter, penditi, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy menyatakan, Repeated and regular movements of the body during prayers improve muscle tone and power, tendon strength, joint flexibility and the cardio-vascular reserve, yang artinya adalah gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap system kardiovaskular.
Itulah peregangan dan persiapan untuk menghadapi tantangan, tapi bedanya dengan olah raga biasa adalah: pahalanya luar biasa! Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda:
"Wahai anak Adam kerjakanlah shalat empat rakaat kepada-Ku pada permulaan siang niscaya Aku akan member kecukupan kepadamu sampai akhir siang." (HR at-Tirmidzi).
Selain itu, shalat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat: Simultaneously, tension is relieved in the mind due to the spiritual component, assisted by the secretion of enkephalins, endorphins, dynorphins, and others. Yang maksudnya, terdapat ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin.
Zat tersebut sejenis morfin, termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.Jika barang-barang terlarang macam morfin bisa memberi rasa senang-namun kemudian mengakibatkan ketagihan disertai segala efek negatifnya- endorphin dan enkefalin. la memberi rasa bahagia, lega, tenang, rileks, secara alami. Menjadikan seseorang tampak ebih optimis, hangat, menyenangkan, serta seolah menebarkan aura ini kepada lingkungan di sekelilingnya.
Itulah beberapa dari keutamaan shalat Dhuha. Secara lengkapnya dalam bab-bab selanjutnya akan dipaparkan lebih banyak mengenai segala sesuatu yang terkandung dalam shalat Dhuha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar