Bersegeralah memanfaatkan waktu,
kesempatan yang Allah SWT
berikan untuk kita amatlah singkat.
kesempatan yang Allah SWT
berikan untuk kita amatlah singkat.
Alangkah beruntung, indah dan bahagianya apa bila kita dapat menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; dan pada hari
itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu
baginya. Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu
mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini.” Maka pada hari itu tiada
seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya, dan tiada seorang pun yang
mengikat seperti ikatan-Nya.” (QS. Al Fajr: 22-26)
Saat hidup, memang sedikit sekali yang bisa memanfaatkan kesempatan hidup untuk bisa taat kepada-Nya. Terkadang engkau berada dalam kondisi sehat, tapi tidak memiliki waktu luang untuk beribadah dan beramal shalih karena kesibukan mencari kebahagiaan duniawi. Terkadang engkau telah berkecukupan, namun tak ada harta yang dikeluarkan sedikitpun untuk beramal, dan engkau malah habiskan untuk berkumpul di tempat-tempat yang menghantarkanmu pada perkara kemaksiatan.
“Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah Subhanahu wata’ala akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api Neraka, agar Allah Subhanahu wata’ala memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha cepat hisab-Nya.” (Ibrahim: 47-51)
Sesungguhnya, bagi seorang yang mengerti akan hakikat kehidupan yang sejati, dunia adalah ladang akhirat. Di dalamnya ada cocok tanam yang hasilnya akan dipanen di akhirat. Maka dari itu, siapa yang menggunakan waktu saat hidupnya untuk ketaatan kepada Allah maka dialah orang yang akan memanen bahagia. Sebaliknya, siapa yang menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah maka dialah orang yang merugi dan celaka.
Adakah kita temasuk kedalam orang-orang yang beruntung ataukah merugi? Dan merasakan penyesalan yang tiada tara?
Maka, bersegeralah untuk mejadikan sisa waktu kehidupan kita saat ini, menuju ketaatan kepada Allah Swt. Agar di kemudian hari kita tidak merasakan penyesalan yang mendalam dan tiada tara. Semoga Allah istiqomahkan kita untuk senantiasa berada dalam jalan-Nya. Aamiin…
Abu Bakr bin Iyyash adalah seorang Qari terkenal pada abad ke-3 Hijriyyah. Beliau memiliki banyak ungkapan yang menggugah dan bijaksana.
Diantaranya adalah ungkapan beliau:
“Sesungguhnya apabila terjatuh sekeping dirham dari salah seorang yang diantara kalian, pasti saat itu juga dia akan berkata: “Dirhamku hilang.” Namun dia tidak pernah mengatakan: “Hari-hariku terbuang dengan segala amal perbuatanku.”
Itulah perbedaan antara logika orang yang sadar dengan orang yang lalai, antara orang yang terpedaya dan terburu-buru, dengan orang yang berfikir mencari masa depan.
Orang bisa berkata: “Dirhamku hilang.” Namun ketika umur-umurnya berkurang setahun demi setahun, dia tidak berkata: “Umurku hilang, apa yang telah kukerjakan selama ini?”
Yā Rabbī, begitu banyak sikap lalai yang kita saksikan manifestasinya di tengah masyarakat yang tidak menyadari berharganya saat-saat dan hari-hari yang mereka lalui.
Mereka memandangnya bagaikan debu yang tidak punya nilai. Mereka hanya merasa sedih karena hilangnya materi.
Padahal mereka diciptakan untuk beribadah, bukan untuk bersenang-senang dan memperbanyak harta semata.
Generasi Islam yang utama adalah yang memiliki kelebihan dengan mengenal berharganya waktu dan dapat mempergunakannya dengan baik.
Wahai Saudaraku semuslim…
Ketahuilah, kehidupan dunia hanya sementara..
Ibarat seorang pengembara yang berjalan dan singgah di suatu tempat, niscaya dia akan kembali ke tempat asalnya..
Seluruh perhiasan dunia dan kelezatannya adalah amanah Allāh yang harus ditunaikan dengan baik..
Digunakan untuk keta’atan, bukan kemaksiatan..
Berbekal amal shalih dan kebajikan didunia ini adalah suatu kemestian, sebagai persiapan sebelum datang hari yang tiada guna lagi penyesalan..
Harta yang kita miliki hanyalah pinjaman dari Allāh, seorang insan akan ditanya kelak pada hari kiamat tentang hartanya..
~~✾~~
Wahai Rabbku,
Yā Rahmān, wahai Yang Maha Pengasih,
Mudahkanlah perhitungan amalku,
Dan jadikanlah catatan amalku membahagiakan,
Teguhkanlah telapak-telapak kaki kami di atas Jembatan,
Yā Allāh,
Jadikanlah tempat akhir kami dalam perjalanan kepada-Mu, Di padang Surga Firdaus,
Aku hamba-Mu yang kerdil, yang terikat dosa-dosa,
Di kuburku nanti, luaskanlah kesempitanku,
Agar harum tanahnya bagi yang terputus dengan dunia.
Sahabatku,
Manusia paling cerdas adalah manusia yang selalu mempersiapkan hari-harinya yang abadi.
Manusia yang beruntung adalah manusia yang memanfaatkan waktu untuk berbuat amal sholeh, membangun iman, saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
Bagaimanakah kita dapat menjadi manusia yang lebih cerdas mempersiapkan waktu kita di dunia mulai saat ini?
Saat hidup, memang sedikit sekali yang bisa memanfaatkan kesempatan hidup untuk bisa taat kepada-Nya. Terkadang engkau berada dalam kondisi sehat, tapi tidak memiliki waktu luang untuk beribadah dan beramal shalih karena kesibukan mencari kebahagiaan duniawi. Terkadang engkau telah berkecukupan, namun tak ada harta yang dikeluarkan sedikitpun untuk beramal, dan engkau malah habiskan untuk berkumpul di tempat-tempat yang menghantarkanmu pada perkara kemaksiatan.
“Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah Subhanahu wata’ala akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api Neraka, agar Allah Subhanahu wata’ala memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha cepat hisab-Nya.” (Ibrahim: 47-51)
Sesungguhnya, bagi seorang yang mengerti akan hakikat kehidupan yang sejati, dunia adalah ladang akhirat. Di dalamnya ada cocok tanam yang hasilnya akan dipanen di akhirat. Maka dari itu, siapa yang menggunakan waktu saat hidupnya untuk ketaatan kepada Allah maka dialah orang yang akan memanen bahagia. Sebaliknya, siapa yang menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah maka dialah orang yang merugi dan celaka.
Adakah kita temasuk kedalam orang-orang yang beruntung ataukah merugi? Dan merasakan penyesalan yang tiada tara?
Maka, bersegeralah untuk mejadikan sisa waktu kehidupan kita saat ini, menuju ketaatan kepada Allah Swt. Agar di kemudian hari kita tidak merasakan penyesalan yang mendalam dan tiada tara. Semoga Allah istiqomahkan kita untuk senantiasa berada dalam jalan-Nya. Aamiin…
Abu Bakr bin Iyyash adalah seorang Qari terkenal pada abad ke-3 Hijriyyah. Beliau memiliki banyak ungkapan yang menggugah dan bijaksana.
Diantaranya adalah ungkapan beliau:
“Sesungguhnya apabila terjatuh sekeping dirham dari salah seorang yang diantara kalian, pasti saat itu juga dia akan berkata: “Dirhamku hilang.” Namun dia tidak pernah mengatakan: “Hari-hariku terbuang dengan segala amal perbuatanku.”
Itulah perbedaan antara logika orang yang sadar dengan orang yang lalai, antara orang yang terpedaya dan terburu-buru, dengan orang yang berfikir mencari masa depan.
Orang bisa berkata: “Dirhamku hilang.” Namun ketika umur-umurnya berkurang setahun demi setahun, dia tidak berkata: “Umurku hilang, apa yang telah kukerjakan selama ini?”
Yā Rabbī, begitu banyak sikap lalai yang kita saksikan manifestasinya di tengah masyarakat yang tidak menyadari berharganya saat-saat dan hari-hari yang mereka lalui.
Mereka memandangnya bagaikan debu yang tidak punya nilai. Mereka hanya merasa sedih karena hilangnya materi.
Padahal mereka diciptakan untuk beribadah, bukan untuk bersenang-senang dan memperbanyak harta semata.
Generasi Islam yang utama adalah yang memiliki kelebihan dengan mengenal berharganya waktu dan dapat mempergunakannya dengan baik.
Wahai Saudaraku semuslim…
Ketahuilah, kehidupan dunia hanya sementara..
Ibarat seorang pengembara yang berjalan dan singgah di suatu tempat, niscaya dia akan kembali ke tempat asalnya..
Seluruh perhiasan dunia dan kelezatannya adalah amanah Allāh yang harus ditunaikan dengan baik..
Digunakan untuk keta’atan, bukan kemaksiatan..
Berbekal amal shalih dan kebajikan didunia ini adalah suatu kemestian, sebagai persiapan sebelum datang hari yang tiada guna lagi penyesalan..
Harta yang kita miliki hanyalah pinjaman dari Allāh, seorang insan akan ditanya kelak pada hari kiamat tentang hartanya..
~~✾~~
Wahai Rabbku,
Yā Rahmān, wahai Yang Maha Pengasih,
Mudahkanlah perhitungan amalku,
Dan jadikanlah catatan amalku membahagiakan,
Teguhkanlah telapak-telapak kaki kami di atas Jembatan,
Yā Allāh,
Jadikanlah tempat akhir kami dalam perjalanan kepada-Mu, Di padang Surga Firdaus,
Aku hamba-Mu yang kerdil, yang terikat dosa-dosa,
Di kuburku nanti, luaskanlah kesempitanku,
Agar harum tanahnya bagi yang terputus dengan dunia.
Sahabatku,
Manusia paling cerdas adalah manusia yang selalu mempersiapkan hari-harinya yang abadi.
Manusia yang beruntung adalah manusia yang memanfaatkan waktu untuk berbuat amal sholeh, membangun iman, saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
Bagaimanakah kita dapat menjadi manusia yang lebih cerdas mempersiapkan waktu kita di dunia mulai saat ini?
Manfaatkanlah yang lima sebelum datang yang lima
masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu,
masa kayamu sebelum datang masa miskinmu,
masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
masa hidupmu sebelum datang masa matimu."
[HR Al-Bahaqi]
masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu,
masa kayamu sebelum datang masa miskinmu,
masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
masa hidupmu sebelum datang masa matimu."
[HR Al-Bahaqi]
Yaa Alloh semoga Engkau bimbing setiap langkah kami untuk dapat memanfaatkan waktu...sisa hidup kami agar lebih mencintai-Mu, lebih bermanfaat untuk banyak orang dan kami selalu dapat memperbaiki diri kami menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin yaa Rabb....
Indahnya Cinta saling berbagi
#SEFT(SpiritualEmotionalFreedomTechnique)
#LoGOS(LovingGod,BlessingOthers,SelfImprovement)
Indahnya Cinta saling berbagi
#SEFT(SpiritualEmotionalFreedomTechnique)
#LoGOS(LovingGod,BlessingOthers,SelfImprovement)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar