♥
“Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Surat Al-Baqarah
ayat 110 )
Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan yang baik” (Surat Al-kahfi ayat 30 )
Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan yang baik” (Surat Al-kahfi ayat 30 )
♥
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan
itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan
kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu
bahagianpun di akhirat.” (Asy-Syuuraa 42 : 20)
Ahkirat
1. Amal saleh yg masih berbekas sesudah mati 2. Ilmu yg bermanfaat 3. Anak yang
saleh
♥Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar). Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau telah bersabda: "Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih adalah sedekah, setiap tahmiid adalah sedekah, setiap tahliil adalah sedekah, setiap takbiir adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha"
♥Shadaqah jariyah • Shadaqah jariyah adalah suatu ketaatan yg dilakukan oleh seseorang untuk mengharapkan ridha Allah Subhaanahu Wa Ta’ala, agar orang-orang umum bisa memanfaatkan harta yg disedakahkannya tersebut sehingga pahalanya mengalir baginya sepanjang barang tersebut masih ada. • Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendo’akannya.” (HR. Muslim). • Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang membangun masjid untuk mencari wajah Allah, niscaya Allah membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
♥Ilmu yang Bermanfaat
• Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.” (HR. Ibnu Majah). Sama saja apakah dia mengajarkan ilmu tersebut kepada seseorang atau berupa buku yang orang-orang mempelajarinya setelah kematiannya.
• Dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—dia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Orang yang mengajarkan kebaikan dimintakan ampunan oleh segala sesuatu, sampai ikan-ikan yang ada di dalam lautan.” (HR. Al Bazzar).
• Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk (kebajikan), maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim).
♥Anak
shaleh yg mendo’akan orang tuanya • Anak termasuk usaha orang tua, sehingga
amalan-amalan shaleh yang diamalkan si anak, juga akan menjadikan orang tua
mendapatkan pahala amalan tersebut, tanpa mengurangi pahala anak tersebut
sedikit pun. • Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya
sebaik-baik yang kamu makan adalah yang (kamu dapatkan) dari usaha kamu, dan
sesungguhnya anak-anakmu itu termasuk usaha kamu.” (HR. At-Tirmidzi, An-Nasa’i
dan Ibnu Majah).
♥Apabila
manusia, hewan atau burung memakan tanaman milik orang yg telah meninggal •
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tidaklah seorang Muslim
menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan dari tanaman tersebut merupakan
sedekahnya (orang yang menanam). Dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut
merupakan sedekahnya. Dan apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman
tersebut merupakan sedekahnya. Dan apa yang dimakan oleh seekor burung dari
tanaman tersebut merupakan sedekahnya. Dan tidaklah dikurangi atau diambil oleh
seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan sedekahnya.” (HR. Muslim). •
Imam Nawawi—rahimahullah—berkata mengomentari hadits di atas, “Hadits ini
menunjukkan keutamaan menanam dan mengelola tanah, dan bahwa pahala orang yang
menanam tanaman itu mengalir terus selagi yang ditanam atau yang berasal
darinya itu masih ada sampai hari kiamat.” • Hal ini berbeda dengan sedekah
jari-yah, karena tanaman itu tidak dimaksudkan (diniatkan) sebagai sedekah
jariyah, akan tetapi hasil yang dimakan dari tanaman ter-sebut menjadi sedekah
jariyah tanpa ke-inginan dari pemiliknya atau ahli warisnya.
♥Bersiaga
di jalan Allah • Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Bersiaga
di jalan Allah (menjaga jika musuh menyerang) sehari semalam lebih baik dari
pada puasa dan mendirikan shalat satu bulan, dan apabila (orang yang bersiaga
tersebut) meninggal dunia maka amalan yang sedang dia kerjakan tersebut
(pahalanya terus) mengalir kepadanya, rezekinya terus disampaikan kepadanya dan
dia terjaga dari ujian (kubur).” (HR. Muslim).
♥Menggali
kubur untuk mengubur seorang Muslim • Dari Abu Rafi’ Radhiyallahu ‘Anhu, dia
berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barang siapa yang
memandikan jenazah dan ia menyembunyikan cacat jenazah tersebut, niscaya
dosanya diampuni sebanyak 40 dosa. Dan barangsiapa yang mengafani jenazah,
niscaya Allah akan memakaikan kepadanya kain sutera yang halus dan tebal dari
surga. Dan barang siapa yang menggali kuburan untuk jenazah dan dia
memasukkannya ke dalam kuburan tersebut, maka dia akan diberi pahala seperti
pahala membuatkan rumah, yang jenazah itu dia tempatkan (di dalamnya) sampai
hari kiamat.” (HR. Al Baihaqi dan Al Hakim. Al Hakim berkata, “Hadits ini
sesuai syarat Imam Muslim”, dan Imam Adz- Dzahabi menyetujuinya
♥AMALAN YG
BERASAL DR USAHA2 ORANG LAIN •
1.
Do’a untuk mayat Orang yang telah
meninggal akan mendapatkan manfaat dari do’a orang lain pada beberapa
tempat/waktu yaitu:
a. Do’a ketika akan
meninggal atau setelah meninggal Dari Ummu Salamah, dia berkata, Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, Jika kalian mengunjungi orang yang
sakit atau orang yang telah meninggal maka ucapkanlah kebaikan, sesungguhnya
para malaikat mengaminkan apa-apa yang kalian ucapkan.” (HR. Muslim).
b. Do’a untuk mayat
dalam shalat jenazah Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Jika kalian menyalatkan
jenazah, maka murnikanlah do’a untuknya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). •
Dari Auf bin Malik Radhiyallahu ‘Anhuma, dia berkata, Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam menyalatkan satu jenazah, lalu saya hafalkan do’anya. Beliau
berdo’a, • “Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, jauhkanlah dia (dari
musibah), maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya,
mandikanlah dia dengan air, dengan es dan embun, bersihkanlah ia dari
kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian yang putih dibersihkan dari kotoran.
Berilah ia ganti kampung yang lebih baik dari kampungnya (di dunia), keluarga
yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari
istrinya (di dunia). Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah ia dari adzab
kubur dan adzab neraka.” Lalu Auf bin Malik berkata, “Sampai-sampai aku
membayangkan sekiranya akulah mayat itu.” (HR. Muslim).
.c. Memohonkan ampun untuk mayat Dari ‘Utsman bin ‘Affan
Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, “Kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam apabila selesai menguburkan mayat, beliau berdiri lalu bersabda,
“Mohonkanlah ampunan untuk saudaramu dan mintalah keteguhan, sesungguhnya
sekarang dia sedang ditanya.” (HR. Abu Dawud dan Hakim).
• Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga bersabda, “Sesungguhnya Allah sungguh akan
mengangkat derajat seorang hamba yang shaleh di surga. Hamba tadi berkata, “Ya
Rabb, bagaimana bisa saya mendapatkan derajat ini?” Allah menjawab, “Karena
istighfar anakmu untukmu.” (HR, Imam Ahmad dengan sanad yang shahih).
• Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyebut anak, karena anak yang biasanya
beristighfar untuk orang tuanya. Penyebutan anak di sini sebagai keumuman,
bukan sebagai pembatasan manfaat hanya dari anak. Maka seorang Muslim mana saja
meminta ampun untuk saudaranya Muslim yang lain, niscaya hal itu bermanfaat
baginya.
• d. Do’a untuk yang
telah meninggal ketika kuburannya diziarahi Dari Buraidah, dia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajari para sahabat jika ziarah
kubur, agar hendaklah mereka mengatakan: • “Semoga keselamatan bagi kalian
wahai penghuni kubur dari golongan mu’min dan muslim. Kami insya Allah pasti
akan menyusul kalian. Kalian bagi kami adalah pendahulu dan kami bagi kalian
adalah pengikut. Aku memohonkan bagi diri kami dan kalian keselamatan.” (HR.
Muslim).
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Do’a seorang Muslim untuk saudaranya
(sesama Muslim) yang tidak ada di hadapannya merupakan (do’a) mustajabah (dikabulkan).
Di dekat kepala orang yang berdo’a tersebut ada malaikat yang ditugaskan,
setiap dia berdo’a kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata, “Amin
dan semoga kamu mendapatkan hal yang sama.” (HR. Muslim). Do’a tersebut berlaku
bagi orang yang masih hidup dan juga bagi yang telah meninggal dunia.
•
Banyaknya Orang yang Menyalatkan Jenazah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam bersabda, “Tidak ada satu jenazah pun yang dishalatkan oleh sekelompok
Muslim yang mencapai seratus—semuanya meminta buat si mayat—kecuali permintaan
mereka buat si mayat itu diterima.” (HR. Muslim).
• Boleh
jadi sang mayit juga diampuni dosanya jika dishalatkan oleh kurang dari seratus
orang asalkan orang-orang yang menyalatkan itu termasuk orang-orang yang
bertauhid. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tidak ada
seorang Muslim pun yang wafat, lalu jenazahnya dishalatkan oleh 40 orang yang
tidak menyekutukan Allah dengan apa pun, kecuali Allah menereima permintaan
mereka buat mayat itu.“
• Pujian Kebaikan Buat Orang yang Telah Meninggal
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barang siapa yang kalian
puji dengan kebaikan maka pasti baginya surga, dan barang siapa yang kalian
sebut-sebut kejelekannya maka pasti baginya neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Wallahu A’lam (Al Fikrah)
♥Allah
mengampuni dosa manusia Do’a yang selalu terucap dari lisan kita setiap kali
memohon pada Allah adalah do’a mohon ampunan. Hal ini menandakan bahwa
sepanjang hidupnya manusia tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan. Namun
Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
♥Istighfar
• Istighfar bisa dianalogikan sebagai penghapus atau tipe-x yang biasa
digunakan saat kita menulis. Kalau kita salah tulis pakai penghapus atau tipe-x
agar tulisan bersih dan rapi bebas dari coretan.
• Demikian juga dengan
istighfar, bisa digunakan untuk mengoreksi kekhilafan-kekhilafan kecil selama
kita beraktifitas. Gunakanlah alat ini setiap hari, setiap waktu sepanjang
hayat.
• Insya Allah gubahan yang kita hasilkan selama hidup akan bersih dan
rapi bebas dari kesalahan dan coretan. Dalam setiap aktifitas senantiasa
sisipkan istigfar, mohon ampunan pada Allah, karena tak satupu dari kita yang
luput dari khilaf dan dosa.
♥Bersusah
payah dalam mencari rizki yang halal
• Dosa tidak saja terhapuskan melalui
pahala ibadah-ibadah ritual. Adakalanya Allah menghapus dosa kita atas usaha
dan jerih payah kita dalam mencari rizki yang halal.
• Setiap keletihan,
kelelahan, dan setiap butir keringat yang dicucurkan akan dihitung sebagai
penebus dosa. Jadi jangan pernah menyerah dan putus asa.
♥Mengikhlaskan
bila terzalimi
• Ikhlas adalah sifat terpuji dan mulia. Mengikhlaskan bila
terzalimi dan tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain adalah sifat
orang-orang yang berjiwa besar.
• Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang
mengikhlaskan bila ia terzalimi dan hanya menyerahkan segala urusannya hanya
pada Allah.
• Allah Maha Pengampun dan sungguh luas ampunanNya. Sepatutnya
pulalah kalau manusia mempunyai sifat pemaaf. Maka maafkanlah….dan dapatkan
ampunan dari Allah.
♥Bersusah
payah dalam mencari ilmu • Allah memuliakan orang yang beriman dan berilmu
beberapa derajat. Begitu utama kedudukan ilmu sehingga Allah memberi ganjaran
penghapusan dosa bagi para pencari ilmu.
♥Sakit dan
kemudian bersabar menjalaninya.
• Sabar adalah kekuatan. Saat sakit mendera
raga, hati dan jiwa yang sabar menghadapinya akan dihapuskan dosanya oleh
Allah.
• Dalam sebuah hadist Qudsi Allah berkata; “Ketika Ku timpakan musibah
pada seorang hamba, lalu ia bersabar, sungguh Aku malu menghitung dosanya pada
Hari Kiamat”.
♥Dan Kami
turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian. ( al Israa’ 82 )
♥Beban
terbesar dan terberat dalam diri dan hidup setiap kita, adalah
kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosanya menggunung
♥Dosa Dosa
Kita • “Dan (bukankah) telah Kami lepaskan darimu (beban) dosamu, yang
memberatkan (membebani) punggungmu” (QS. Al-Insyiraah: 2-3).
• Oleh karena itu,
salah satu kebutuhan asasi kita sebagai orang beriman, sebenarnya adalah
bagaimana bisa terbebaskan dan terlepaskan dari beban-beban terbesar dan
terberat itu.
• Dimana hal itu tiada lain hanyalah dengan terhapuskannya kemaksiatan-kemaksiatan
dan dosa-dosa kita. Sedangkan sarana utama penghapus itu adalah amal saleh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “…dan ikutilah
perbuatan buruk itu dengan amal kebaikan yang akan menghapuskannya…”
♥Amal
Saleh penghapus dosa
• Maka pada prinsipnya, setiap amal saleh sebenarnya
berpotensi untuk menjadi faktor dan sarana penghapus serta penebus dosa! Namun
ternyata, disaat yang sama, terdapat beberapa bentuk dan jenis amal tertentu
yang lebih istimewa sebagai wasilah utama pelebur dosa
• Dua puluh Amal saleh
penhapus dosa
♥Tobat
•
Tobat dengan taubatan nashuha dan banyak-banyak beristighfar. Ini merupakan
amal yang menjadi sarana paling utama bagi penghapusan dosa. Oleh karena itu
perintah, seruan dan anjuran untuk bertobat dan beristighfar ini, tersebar di
banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah
Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan bertobatlah kalian semuanya kepada Allah,
wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung dan berjaya” (QS. An-Nuur:
31).
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Sungguh aku beristighfar dan bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari
tujuh puluh kali” (HR. Al-Bukhari).Dalam riwayat lain: “Wahai umat manusia,
bertobatlah kepada Allah. Sungguh aku bertobat kepada Allah dalam sehari
seratus kali” (HR. Muslim).
• Sementara itu Allah menjamin dan menjanjikan
untuk menerima tobat setiap orang yang bertobat dengan sebenar-benarnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa
yang bertobat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Allah akan menerima
tobatnya” (HR. Muslim).
♥Wudhu
•
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa
berwudhu dengan cara yang sempurna, maka dosa-dosanya akan keluar dari
tubuhnya, sampai (ada yang) keluar dari kuku-kukunya” (HR. Muslim).
• “Apabila
seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya, maka langsung
gugurlah dari wajahnya setiap dosa akibat pandangan matanya, bersama air atau
bersama tetes terakhir dari air (bekas basuhan wajah). Dan ketika ia membasuh
kedua tangannya, maka langsung gugurlah dari kedua tangannya setiap dosa yang
telah diperbuat kedua tangan itu, bersama air atau bersama tetesan terakhir air
(bekas basuhan tangan), sampai ia bersih dari dosa-dosa. Dan saat ia membasuh
kedua kakinya, maka akan gugurlah setiap dosa akibat langkah kedua kakinya,
bersama air atau bersama tetes terakhir dari air (bekas basuhan kaki)” (HR.
Muslim dari Abu Hurairah).
♥Shalat •
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Bagaimana
menurut kalian, sendainya ada sebuah sungai (dengan airnya yang sangat jernih)
di depan pintu rumah seseorang dari kalian. Dimana ia selalu mandi di sungai
itu 5 kali setiap harinya, apakah mungkin masih akan tersisa kotoran di
tubuhnya meskipun hanya sedikit? Mereka (para sahabat) pun menjawab: Tentu saja
tidak akan tersisa sedikitpun kotoran di tubuhnya! Beliaupun lalu bersabda:
“Nah, begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya Allah akan menghapus
dosa-dosa” (HR. Muttafaq ‘alaih).
♥Langkah
kaki menuju masjid
•
Melangkah kaki berjalan ke Masjid untuk shlat jamaah akan menghapuskan dosa
•
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Maukan kalian
aku beritahu tentang amal yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan
meninggikan derajat? Mereka (para sahabat) menjawab spontan: Tentu saja mau ya
Rasulallah. Beliau kemudian melanjutkan sabdanya: “Yaitu menyempurnakan wudhu
meskipun dalam kondisi berat, banyaknya langkah menuju masjid, dan semangat
menunggu dari satu shalat ke shalat berikutnya. Itulah ribath (berjaga-jaga di
pos jihad) yang sebenarnya! Itulah ribath yang sebenarnya” (HR. Muttafaq
‘alaih).
♥Puasa.
• Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas
dasar keimanan dan pengharapan akan pahala, maka akan diampunkan dosa-dosanya
yang telah lalu” (HR. Muttafaq ‘alaih). Sebagaimana hadits-hadits lain juga
menegaskan bahwa, puasa sunnah hari Arafah dan puasa ‘Asyura’ memiliki fadhilah
istimewa sebagai penghapus dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
♥Qiyam Ramadhan
(Shalat sunnah tarawih).
•
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa
melakukan shalat qiyam Ramadhan (tarawih)atas dasar keimanan dan pengharapan
akan pahala, maka akan dihapuskan dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Muttafaq
‘alaih).
•
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa
melakukan qiyamullail (tarawih) pada malam lailatul qadar, atas dasar keimanan
dan pengharapan akan pahala, maka akan dihapuskan dosa-dosanya yang telah lalu”
(QS. Muttafaq ‘alaih).
♥Umrah.
•
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Umrah satu ke
umrah yang lainnya menjadi penebus dosa-dosa antara keduanya. Adapun haji yang
mabrur, maka tiada balasan (yang pantas) atasnya kecuali Surga” (HR. Muslim).
♥Haji.
•
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa
berhaji ke Baitullah ini, lalu tidak melanggar larangan (haji) dan tidak
berbuat dosa maksiat, maka ia akan kembali bersih dari dosa, seperti saat baru
dilahirkan oleh ibunya” (HR. Muttafaq ‘alaih).
♥Sedekah.
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Sedekah itu
akan memadamkan (menghapuskan) dosa, sebagaimana air memadamkan api” (HR. At.
Tirmidzi).
♥Dzikrullah
(dzikir kepada Allah) Ta’ala.
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda (yang artinya): “Maukah kalian Aku beritahu tentang amal yang paling
baik untuk kalian, yang paling suci bagi Raja (Tuhan) kalian, yang paling utama
untuk meninggikan derajat kalian, dan yang lebih baik bagi kalian daripada
berinfak emas dan perak, bahkan yang lebih baik bagi kalian daripada bertemu
musuh (dalam perang jihad) sampai kalian berhasil membunuh mereka atau mereka
yang justru membunuh kalian? Mereka (para sahabat) menjawab: Tentu saja kami
mau tahu ya Rasulallah! Dan Beliaupun lalu bersabda: “(Amal itu adalah)
dzikrullah (berdzikir kepada Allah) Ta’ala” (HR. At. Tirmidzi)
• “Barangsiapa
berucap dzikir “Subhanallahi, wa bihamdihi” (Maha Suci Allah, Dan Maha
Terpujilah Dia”, dalam sehari seratus kali, maka akan dihapuskan dosa-dosanya,
meskipun sebanyak buih lautan” (HR. Muttafaq ‘alaih)
.
♥Bersabar
terhadap musibah. • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang
artinya): “Tiada satu musibahpun yang menimpa seorang muslim, baik berupa
kepenatan, kepedihan, kegundahan, kesedihan, gangguan, maupun kesusahan,
termasuk duri yang mengenainya, melainkan dengan semuanya itu Allah akan
menghapuskan dosa-dosanya” (HR. Al-Bukhari).
♥Berucap
syahadat dan dzikir seusai mendengar kumandang adzan.
• Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa yang ketika (seusai)
mendengar muadzin, mengucapkan: “Asyhadu allaa ilaaha illallahu wahdahu laa
syariika lah, wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Radhiitu billahi rabbaa,
wa bi-Muhammadin rasuulaa, wa bil-Islami diinaa” (Aku bersaksi bahwa, tiada
tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah, satu-satu-Nya, tiada sekutu
bagi-Nya. Dan bahwa, Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Aku ridha Allah
sebagai tuhan, Muhammad sebagai rasul, dan Islam sebagai agama). (Barangsiapa
yang membaca dzikir tersebut), maka akan diampunkan dosa-dosanya” (HR. Muslim).
♥Shalat
dua rakaat setelah terpeleset dlm sebuah dosa (shalat tobat).
• Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tidak ada seorang
hambapun yang melakukan suatu dosa, lalu bersuci (berwudhu) dengan sempurna,
dan shalat dua rakaat, kemudian beristighfar memohon ampun kepada Allah,
melainkan akan diampunkan” (HR. Abu Dawud).
♥Dakwah di
jalan Allah.
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Barangsiaapa mengajak kepada suatu petunjuk (kebaikan), maka ia akan
mendapakan pahala atas ajakannya itu, dan juga pahala lain yang sama seperti
pahala orang-orang yang mengikuti petujuk kebaikan tersebut, tanpa mengurangi
sedikitpun dari paahala mereka” (HR. Muslim).
♥Membezuk
orang sakit.
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Tiada seorang muslimpun yang membezuk sesama muslim yang sedang sakit pada
pagi hari, melainkan ada 70.000 malaikat yang mendoakannya sampai petang. Dan
jika membezuknya pada sore hari, maka akan ada pula 70.000 malaikat yang
memohonkan rahmat untuknya sampai esok pagi. Dan ia akan mendapatkan sebuah
taman di Surga (karenanya)” (HR. At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
♥Bakti kepada
kedua orang tua. • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang
artinya): “Sungguh rugi! Sungguh rugi! Sungguh rugi!”. Ditanyakan kepada
beliau: Siapakah dia ya Rasulallah? Beliau menjawab: “Seseorang yang masih
mendapati ibu bapaknya dimasa tua, baik kedua-duanya ataupun salah satunya,
lalu ia tidak masuk Surga (karenanya)” (HR. Muslim).
♥Menanggung
dan menyantuni anak yatim.
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
(yang artinya): “Aku dan penanggung/penyantun anak yatim, nanti di Surga seperti
ini. Beliau menunjuk dengan dua jari mulia beliau, jari telunjuk dan jari
tengah” (HR. Al-Bukhari).
♥Shalat
jenazah dan menyertainya sampai pemakaman.
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa yang menghadiri penyelenggaraan
jenazah sampai dishalatkan, maka ia akan memperoleh pahala satu qirath. Dan
barangsiapa yang menghadirinya sampai dimakamkan, maka ia akan mendapat pahala
dua qirath. Ditanyakan: Apa maksud dua qirath itu? Beliau menjawab: “Seukuran
dua gunung besar” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
♥ “Dan
(bukankah) telah Kami lepaskan darimu (beban) dosamu, yang memberatkan
(membebani) punggungmu” (QS. Al-Insyiraah: 2-3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar