Detail Buku:
- Pengarang: Stephen R. Covey
- Judul: The Leader in Me: Kisah Sukses Sekolah dan Pendidik Menggali Potensi Terbesar Setiap Anak
- Judul Asli: The Leader in Me: How Schools and Parents Around the World Are Inspiring Greatness, One Child At a Time
- Penerbit: Gramedia
- ISBN: 978-979-22-9089-9
- Diterbitkan Pertama sekali tahun 2009
- Cetakan yang dibaca: Cetakan keempat: Maret 2013
- Jumlah Halaman: 285 + xxxi
Daftar Isi:
- Terlalu Bagus Untuk Menjadi Kenyataan?
- Mencari Tahu Apa Yang Diinginkan Orangtua, Pemimpin Bisnis, dan Guru dari Sebuah Sekolah
- Merancang Cetak Biru Kepemimpinan
- Penyelarasan Untuk Kesuksesan
- Membangkitkan Budaya Kepemimpinan
- Mewabahi Dunia
- Bergerak ke Atas dan Melampaui
- Mewujudkan Keinginan Selangkah demi Selangkah
- Mengakhiri dengan Memikirkan Permulaan
- Membawanya Pulang
Resume
Banyak sekolah-sekolah di dunia yang telah menunjukkan peningkatan akademis yang baik dan mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin berkelas dunia seperti A.B Combs Elementary, English Estates Elementary, Chestnut Grove Elementary, Dewey Elementary, dan lain sebagainya. Setidaknya ada 3 (tiga) sifat universal penting yang melandasi hasil yang dicapai oleh sekolah-sekolah hebat di atas.- Prinsip kepemimpinan yang diajarkan di sekolah sejak dini.
- Potensi unik anak-anak yang berbeda-beda yang digali dan dikembangkan.
- Prinsip pendekatan di sekolah sama dengan pendekatan anak-anak di rumah, sehingga terjalin hubungan kemitraan orangtua-sekolah. Sehingga semua pihak, baik sekolah maupun orangtua akan bersinergi dalam meningkatkan potensi anak.
Selain itu, agar sekolah menjadi magnet bagi siapa saja dan dapat menjadikan murid-muridnya menjadi pemimpin yang luar biasa, sekolah-sekolah di atas juga meminta masukan dari kalangan bisnis tentang bagaimana cara mereka mendidik murid-muridnya agar sejalan dengan kemauan bisnis. Dari cara ini, sekolah akan mendapatkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dunia bisnis dan dapat disisipkan di materi-materi sekolah seperti integritas, inisiatif, keterampilan berkomunikasi, kerjasama tim, etos kerja, dan keterampilan analitis.
Namun, kedua hal diatas tentu akan menambah beban bagi guru, sebab ia akan melakukan hal ekstra di luar kewajibannya mengajar. Namun para guru di sekolah-sekolah diatas tidak merasakan hal ini sebagai beban, melainkan tantangan untuk meningkatkan diri dan kreativitasnya. Hal ini berhubungan erat dengan minat para guru untuk mengajar dengan tulus dan membuat perbedaan.
Sekolah-sekolah diatas sadar betul bahwa sekolah harus memahami betul apa yang diinginkan para siswa mereka, keinginan yang tidak terpenuhi di setiap rumah mereka. Sekolah-sekolah ini tidak saja mengajarkan keterampilan yang akan berdampak pada masa depan para siswa, tapi juga mengajarkan keterampilan yang akan berdampak pada masa depan para siswa dan prinsip yang memberi dampak langsung. Sekolah-sekolah ini berhasil karena mengerti betul apa yang diinginkan oleh pemangku amanah, orangtua, guru, kalangan bisnis, dan murid itu sendiri.
Visi sekolah ini adalah hidup, mencintai, belajar dan meninggalkan warisan.
Pertanyaannya, bagaimana A.B Combs mampu mencetak para pemimpin kepada siswa usia lima tahun di sekolah mereka?.Banyak cara yang dilakukan A.B Combs Elementary Schools untuk mencetak pemimpin-pemimpin hebat, diantaranya adalah:
- Mensosialisasikan visi sekolah di media-media sekolah yang mudah dilihat para siswa seperti ubin, mainan anak, dan lain sebagainya.
- Melakukan pendekatan pendidikan dengan mengajarkan makna 7 Habits karya Stephen R. Covey misalnya dengan mengubah lirik lagu, dll.
- Sedari dini, anak-anak diajarkan menggunakan tools-tools Problem solving seperti Force-Field Analysis, Lotus diagram, Fish bone, dll.
- Bercerita tentang pemimpin-pemimpin hebat di dalam kelas.
- Para siswa diminta untuk memantau kemajuan yang mereka capai dengan menggunakan data buku catatan, seperti membuat tabel kemajuan kelas untuk melihat prestasi mereka sebagai tim dalam meraih target kelas, dll.
- Mengikutsertakan orang
- Menyelaraskan struktur sekolah supaya cocok dengan strategi
- Melatih staf 7 Habits dam prinsip kualitas
- Menyelaraskan sistem pemberian penghargaan agar dapat memberu dan mempertahankan hasil yang diinginkan.
- Masing-masing guru memberdayakan potensi siswa di seluruh dunia, setiap anak satu per satu.
- Upaya seluruh sekolah dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dan memberi kontribusi.
- Penekanan pada fokus tentang apa yang paling penting untuk diajarkan.
- Penekanan pada pengajaran prinsip yang tak kenal waktu dan keterampilan yang relevan dengan realitas global saat ini serta persiapan untuk apa yang akan ditawarkan hari esok.
- Mendengarkan apa yang diinginkan pemangku kepentingan di sekolah dapat memberikan wawasan berharga tentang kebutuhan yang ada dalam ekonomi global.
- Orangtua dan pemimpin bisnis menginginkan diajarkannya karakter dan kompetensi di sekolah.
- Tema kepemimpinan dapat membantu meningkatkan kesuksesan akademis dengan menanamkan rasa percaya diri pada siswa dan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman.
- Pendekatan ubiquitous dapat memasukkan karakter dan kompetensi ke budaya sekolah.
- Penyelarasan semua hal yang terlibat dalam proses belajar-mengajar mendahului pelaksanaan dalam urutan kesuksesan.
- Data dan pertanggungjawaban adalah pendorong signifikan yang melandasi kesuksesan sekolah kepemimpinan.
- Setiap sekolah harus memiliki ciri khas sendiri pada strateginya untuk menjadikannya relevan secara konstektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar