Problem Solving and Decision Making For Improvement
Detail Buku:
- Judul Buku: Problem Solving and Decision Making For Improvement
- Sub Judul: Cara Cerdas dan Efektif Dalam Memecahkan Masalah dan Mengambil Keputusan Untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi
- ISBN: 978-979-22-7903-0
- Penulis: Berny Gomulya
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
- Tahun Terbit: April 2012 (Cetakan kedua)
- Jumlah Halaman: xvii + 172
Daftar Isi:
- Sikap Pemecah Masalah
- Proses Berfikir Rasional
- Analisis Situasi: What's Going On?
- Analisis Persoalan: Why Did This Happen?
- Analisis Keputusan: What's Our Best Choice?
- Analisis Persoalan Potensial: What Could Go Wrong?
Resume Buku:
- Sesuatu yang ada dalam diri kita menentukan apakah kehidupan kita
bisa terbang naik dan sukses. Orang sukses merespon masalah yang terjadi
dengan cara yang berbeda dari orang kebanyakan. Sementara orang lain
melihat masalah hanya sebagai masalah, orang sukses melihatnya sebagai
peluang untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.
- Ada lima tipe karakter manusia dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan, yaitu:
- Tipe Pemimpi, yaitu orang yang tidak pernah berusaha mencari tahu bagaimana mengubah gagasan brilian menjadi tindakan nyata.
- Tipe Cepat Bereaksi, yaitu orang yang bila memiliki masalah
akan cepat bertindak. Namun orang dengan tipe ini terlalu cepat
menentukan keputusan tanpa mencari tahu akar masalahnya.
- Tipe Pengeluh, yaitu orang yang cepat menyerah bila berhadapan dengan masalah.
- Tipe Pengkritik, yaitu orang yang selalu menyalahkan orang
lain setiap kali ada sesuatu yang salah. Ia senang membicarakan
kesalahan orang lain, tetapi ia sendiri tidak pernah berbuat sesuatu.
- Tipe Pemecah Masalah, yaitu orang yang menganalisis situasi,
mencari tahu akar penyebab masalah, berani mengambil keputusan, menyusun
rencana yang baik, mengamankan setiap rencana, serta mampu mengeksekusi
dan memantau kemajuan setiap rencana mereka. Dengan menyeimbangkan
antara proses berfikir rasional dan bertindak, mereka dapat
menyelesaikan masalah dengan baik.
- Sikap yang dimiliki oleh pemecah masalah dan pengambil keputusan
adalah memiki keyakinan, proaktif, tenang, berkomitmen, dan senantiasa
belajar.
- Semua orang bisa menjadi pemecah masalah dan pengambil keputusan
yang berbobot, jika saja kita mau belajar mengembangkan keterampilan,
sikap, dan proses berpikir rasional yang tepat.
- Semakin baik kita menganalisis masalah maka semakin baik kita dalam
memberikan solusi berupa keputusan dan rencana tindakan. Semakin baik
proses berpikir rasional kita maka semakin kita kita dalam memecahkan
masalah dan mengambil keputusan.
- Kemampuan berpikir rasional adalah kemampuan untuk melihat
variabel-variabel yang relevan dari suatu permasalahan, untuk
mendapatkan, mengatur, dan menganalisis informasi yang sesuai (misalnya,
fakta, pendapat, opini, penilaian, dan data) untuk menghasilkan
kesimpulan yang matang, berbobot, dan bermutu.
- Kesimpulan berbobot membutuhkan masukan yang berkualias serta proses berpikir yang berkualitas pula.
- Pendekatan yang sama pada berbagai permasalahan sama saja layaknya
seorang dokter yang mengobati setiap keluhan dengan aspirin. Jika kita
sakit kepala, aspirin akan membantu. Tetapi jika kita mengeluhkan rasa
mual atau kesulitan bernafas, tentu saja kita membutuhkan perawatan yang
berbeda. Kita memerlukan strategi pemecahan masalah untuk situasi
berbeda.
- Setiap proses analisis dirancang untuk membantu menjawab pertanyaan
yang berbeda. Setiap proses terdiri atas serangkaian pertanyaan yang
diatur sedemikian rupa untuk kita mencapai hasil yang diinginkan.
Kemampuan menyusun dan mengajukan pertanyaan yang baik penting untuk
proses analisis. Ada keterkaitan antara proses berpikir rasional dan
mengajukan pertanyaan yang efektif. Kemampuan bertanya ini penting jika
kita ingin memecahkan masalah yang kita hadapi, secara efektif pula.
- Saat ini, dengan membanjirnya informasi dan data, orang yang
terdidik bukanlah orang yang menguasai informasi, melainkan orang yang
mampu mengajukan "pertanyaan yang mencerahkan." Kita harus mengajukan
pertanyaan yang akan mengungkapkan hal-hal yang perlu kita pelajari,
mendapatkan dan mencerna informasi yang sesuai untuk membantu kita dalam
memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
- Analisis situasi membantu kita memahami dan mempelajari sebuah
masalah rumit, kompleks, dan bersifat umum, dengan lebih efektif dan
menyeluruh.
- Analisis situasi adalah metode analisis yang akan membantu kita
memperjelas dan mengelola masalah. Metode ini membantu pengunakanya
untuk mengidentifikasi, memahami, dan menata masalah sesuai dengan
urutan prioritasnya, serta menentukan langkah selanjutnya untuk
menanggulangi setiap masalah.
- Analisis Situasi terdiri dari empat proses utama yaitu:
- Mengidentifikasi Masalah, yaitu proses untuk mengidentifikasi
setiap komponen yang ada di dalam suatu masalah sehingga kita dapat
melihat lebih jelas masalah apa yang sedang kita hadapi. Cara
mengidentifikasi masalah adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kunci seperti: Hal apa yang sekiranya sangat penting dalam situasi ini?
dlsb. Masalah dapat diidentifikasi dengan beberapa cara, antara lain
dengan membuat analisis SWOT, membandingkan antara target dan realisasi
pencapaian, melakukan observasi lapangan, masukan dalam rapat, dll.
- Mengklarifikasi Masalah, yaitu suatu proses untuk mengklarifikasi masalah yang sudah diidentifikasi sebelumnya untuk menjadi masalah-masalah tunggal.
- Menentukan Prioritas Masalah, yaitu proses untuk menentukan
masalah mana yang perlu ditangani terlebih dahulu. 3 komponen prioritas
adalah Waktu, Dampak dan Trend. Masing-masing komponen dapat
dikelompokkan menjadi 3 prioritas yaitu Tinggi, Sedang, dan Rendah.
- Menetapkan respon yang tepat terhadap masalah, yaitu langkah
yang diambil untuk mengembangkan sejumlah strategi yang bisa diterapkan
selanjutnya sesuai dengan hasil kerja kita sebelumnya.
- Kebiasaan kita ketika menghadapi persoalan adalah langsung "menebak"
penyebab terjadinya persoalan, tanpa melakukan analisis yang mendalam.
Ini yang disebut "hit & miss". Ketika kita menghadapi sebuah
persoalan, kita acap kali berasumsi "seolah-olah" memahami duduk
persoalannya dan mengetahui akar penyebab persoalan. Kita langsung
dengan cepat bertindak dan melakukan sesuatu. Padahal, tindakan yang
kita lakukan tidak menghilangkan sebab persoalan yang terjadi. Kita
melakukan "Trial and Error". Berapa banyak waktu, energi, uang dan
sumber daya yang terbuang percuma hanya pada akhirnya untuk mengetahui
bahwa tndakan kita salah? Alih-alih mengurangi atau menghilangkan
kerugian akibat adanya persoalan, kita malah menambah kerugian akibat
adanya persoalan, kita malah menambah kerugian akibat pendekatan "hit
& miss". Disinilah, pentingnya melakukan analisis persoalan secara
cermat terlebih dahulu, sebelum kita mengambil langkah-langkah untuk
menghilangkan akar penyebab persoalan. Analisis persoalan menghindarkan
kita dari mengambil tindakan yang sia-sia, atau tindakan yang nantinya
malah akan menciptakan persoalan lain.
- Persoalan muncul karena adanya penyimpangan dari kondisi normal.
Kondisi normal bisa berupa kebisaan yang terjadi, kondisi umum, dan
gambaran keadaan sehari-hari. Penyimpangan terjadi pasti karena ada
perubahan yang terjadi di masa lalu. Penyimpangan biasanya terjadi
segera setelah terjadinya perubahan. Perubahan merupakan sebab
penyimpangan. jadi, kalau kita ingin mencari sebab persoalan, kita harus
menelusuri ke masa lalu, perubahan relevan appa yang terkait dengan
perbedaan, yaitu kekhasan FAKTA kejadian dibandingkan BUKAN FAKTA
kejadian. FAKTA persoalan adalah penyimpangan yang terjadi, sedangkan
BUKAN FAKTA persoalan adalah penyimpangan yang mungkin terjadi, tetapi
tidak terjadi.
- Analisis persoalan tidak mungkin dilakukan tanpa adanya informasi
dan data faktual. Biasanya, ada banyak sekali informasi tersedia. Namun,
acap kali, kita sadar akan ketersediaan informasi, ada di mana, atau
bagaimana menggunakannya. Analisis persoalan membantu kita
mendefinisikan secara spesifik, informasi apa yang diperlukan.
- Analisis persoalan membantu kita mengumpulkan, mengelola, dan
menganalisis informasi dan data yang relevan, dengan tujuan menemukan
akar persoalan. Seperti juga proses analisis lain, analisis persoalan
terdiri atas serangkaian tahapan yang berurutan. Analisis persoalan (AP)
terdiri atas delapan proses utama, yaitu:
- Merumuskan Penyimpangan
- Menentukan FAKTA Persoalan
- Menentukan BUKAN FAKTA Persoalan
- Mencari Tahu Perbedaan FAKTA dan BUKAN FAKTA
- Mendeteksi Perubahan yang Terjadi Pada Bidang Perbedaan
- Mencari Sebab-sebab Yang Mungkin
- Menguji dan Menetapkan Sebab-sebab Yang Paling Mungkin
- Melakukan Verifikasi
- Hal lain yang perlu diwaspadai dalam melakukan analisis persoalan
adalah bingkai pikir. Kebiasaan, pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman
telah membentuk pola dan membingkai cara berpikir kita. Kita hanya
berpikir sebatas ruang lingkup bingkai berpikir kita. Bingkai berpikir
membuat kita terperangkap pada informasi yang kita rasa dan anggap itu
penting, menurut pola dan bingkai berpikir kita semata, akibatnya kita
melewatkan informasi yang sebetulnya sangat vital, namun berada di luar
bingkai berpikir kita.
- Setelah kita mengetahui sebab persoalan yang paling mungkin dan
melakukan verifikasi, selanjutnya kita harus mengambil tindakan dan
keputusan yang tepat agar persoalan tidak terjadi lagi. Dalam hal ini,
kita bisa menerapkan Analisis Keputusan (AK).
- Pengalaman menunjukkan hubungan yang sangat erat antara pengambilan
keputusan dan kinerja perusahaan. Sebagai seorang pemimpin, kita jangan
ragu mengambil keputusan hanya karena ingin menyenangkan semua pihak,
karena pada dasarnya pemimpin tidak bisa menyenangkan semua pihak.
Asalkan pilihannya rasional, maka keputusan harus diambil.
- Pengambilan keputusan, berarti juga membuat pertukaran. Amat jarang
kita dihadapkan pada pilihak yang ideal, yaitu sebuah alternatif yang
memenuhi semua sasaran kita dengan sempurna. Biasanya, diantara berbagai
pilihan, akan ada beberapa yang lebih sesuai dengan sebagaian kebutuhan
kita, dibandingkan pilihan yang lain. Pembuatan keputusan berarti
membuat pilihan yang bijak atas pertukaran yang kita lakukan. Keputusan
yang efektif akan dihasilkan apabla kita sepenuhnya mengetahui, dan
telah mempertimbangkan resiko-resiko yang meliputi keputusan itu. Riset
menunjukkan bahwa pengambil keputusan yang efektif terlebih dahulu
menelaah semua faktor dan resiko yang ada, sebelum dia menjatuhkan
pilihannya.
- Keputusan didefinisikan sebagai suatu pilihan terbaik dari
alternatif yang ada menurut si pengambil keputusan pada saat itu.
Analisis Keputusan (AK) terdiri atas delapan proses utama, yaitu:
- Mendeskripsikan Tujuan Keputusan
- Membuat Sasaran
- Mengklarifikasi Sasaran Mutlak dan Sasaran Keinginan
- Menentukan Bobot Sasaran Keinginan
- Mengolaborasi Alternatif
- Menyeleksi dan Memberi Nilai Alternatif
- Mempertimbangkan Resiko Merugikan
- Menetapkan Pilihan Akhir
- Banyak keputusan gagal di tingkat operasional karena dalam prosesnya
tidak melibatkan cukup banyak orang. ya, ada keputusan yang harus, dan
perlu kita buat sendiri. Tetapi, dalam situasi tertentu, kita perlu
melibatkan pihak lain dalam membuat keputusan. hal ini tidak berarti
kita harus mengajak semua orang pemangku kepentingan untuk berkumpul di
satu ruangan dan melakukan analisis bersama-sama. Kita dapat melibatkan
beberapa orang saja, dalam pertemuan tatap muka satu-satu, atau dalam
kelompok kecil. Melibatkan orang lain pada umumnya akan meningkatkan
kualitas keputusan akhir kita.
- Dalam setiap keputusan biasanya ada resiko merugikan yang
menyertainya. Agar resiko tersebut tidak mengganggu di kemudian hari,
maka resiko tersebut dapat diantisipasi dengan menerapkan Analisis
Persoalan Potensial (APP).
- Perencanaan yang dilakukan secara kurang menyeluruh, atau kurang
cermat, akan berujung berantakan. Sebuah gagasan cemerlang bisa tampak
ideal diatas kertas, namun, kerap kita tidak melihat kekurangan dan
resiko gagalnya, sampai nanti gagasan itu diterapkan. Disinilah
pentingnya kita melakukan analisis persoalan potensial, yaitu metode
yang akan membantu kita memaksimalkan peluang keberhasilan saat kita
menerapkan keputusan, perubahan, atau tindakan. Ini berati kita
mengantisipasi kemungkinan gagal dari setiap keputusan yang kita ambil.
Analisis persoalan potensial membantu kita menghindari persoalan di
kemudian hari, sekaligus meminimalkan dampak persoalan, jika hal itu
tetap terjadi.
- Analisis Persoalan Potensial (APP) terdiri atas delapan proses utama, yaitu:
- Merumuskan Rencana
- Menentukan Langkah kegiatan
- Mengenali langkah Krisis
- Mengidentifikasi Persoalan Potensial
- Mengidentifikasi Kemungkinan Sebab Persoalan Potensial
- Membuat Tindakan Pencegahan
- Membuat Tindakan Penanggulangan
- Membuat Sistem Kontrol
- Keberhasilan kita dalam mencapai tujuan atau membuat perubahan
dipengaruhi oleh seberapa efektif kita menyiapkan diri terhadap
persoalan yang mungkin muncul. Analisis persoalan potensial memungkinkan
kita untuk mengantisipasi faktor-faktor yang berpotensi menghambat
sehingga kita dapat mencegah, ataupun meminimalkan dampaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar