Puasa Arafah (Puasa Menjelang Idul Adha)--
Untuk
menyambut hari raya idul adha biasanya 2 hari sebelumnya melakukan
puasa arafah. Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang
(keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka beliau menjawab, “
Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR.
Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang).
Fiqih Hadits:
Di dalam hadits yang mulia ini terdapat dalil dan hujjah yang sangat
kuat tentang waktu puasa Arafah, yaitu pada hari Arafah ketika manusia
wuquf di Arafah. Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan
tempat. Bukan dengan waktu saja seperti umumnya puasa-puasa yang lain.
Oleh karena puasa Arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan Arafah
hanya ada di satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah
bukan di Indonesia atau di negeri-negeri yang lainnya, maka waktu puasa
Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di Arafah. Seperti tahun ini
1433 H/2012 M, wuquf jatuh pada hari Kamis, maka kaum muslimin di
Indonesia dan di seluruh negeri puasa Arafahnya pada hari Kamis dan
‘Iedul Adha-nya pada hari Jumat.
Bukan sesudahnya, yakni puasanya pada hari Jumat dan ‘iednya pada hari
Sabtu, dengan alasan mengikuti ru’yah di negeri masing-masing seperti
halnya bulan Ramadhan dan ‘Iedul Fithri. Pendapat ini batil kalau tidak
mau dikatakan sangatlah batil, karena telah menyalahi ketegasan hadits
di atas, di mana Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang
puasa pada hari Arafah, yakni pada hari ketika manusia wuquf di Arafah.
Adapun hari sesudahnya bukan hari Arafah lagi tetapi hari ‘Ied, dan
lusanya bukan hari ‘Ied lagi tetapi hari Tasyrik.
Bacaan niatnya : Nawaitu ashoumul arafah lilyaumil ghoddi lillahi Ta’ala
Sedangkan Rasulullah ketika berbuka puasa mengucapkan : “Dzahabaz zhama-u wabtallatil uruuqu watsabatal ajru insya Allah”
Artinya : “Telah hilang dahaga dan telah basah urat2 dan telah tetap pahala insya Allah”
Namun banyak kalangan yang berkata walaupun tidak menggunakan bahasa
arab sah saja puasa arafahnya. Dan untuk niat puasa arafah atau bukanya
tidak terlalu menitik beratkan pada suatu bacaan tertentu, yang penting
niatnya.
Referen:
http://yadikarnadi.blogspot.com/2012/10/puasa-arafah-puasa-menjelang-idul-adha.html
http://moslemsunnah.wordpress.com/2010/11/14/kapankah-waktu-puasa-arafah-oleh-al-ustadz-abdul-hakim-bin-amir-abdat/
http://www.elangajib.com/2012/10/doa-niat-puasa-arafah-atau-puasa-idul-adha.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar