Tujuh Kalimat Mulia
Dalam kondisi/keadaan apapun seorang Mukmin hendaknya selalu ingat memanjatkan doa dan menyebut puji-pujian kepada Allah SWT tanda Taqwa, Tawakal, Bersyukur dan Cinta kepada-Nya.
Ada (7) tujuh kalimat mulia disisi Allah SWT dan para malaikat, bila diucapkan, yaitu :
(1). Mengucapkan “Bismillahir
rohmanirrohim” pada saat hendak melakukan sesuatu.
“Bismillahir rohmanirrohim” yang bermaksud “Dengan Menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Rasulullah SAW bersabda
1.
“Tiada daripada seorang hamba yang membaca “Bismillahir
rohmanirrohim” melainkan hancurnya syaitan seperti hancurnya timah di atas
api”.
2. “Barangsiapa
yang membaca “” niscaya Allah akan mengampunkan
dosanya yang terdahulu”.
3. “Barangsiapa
yang membaca “Bismillahir rohmanirrohim” ditulis namanya daripada kalangan
orang-orang yang benar pada taatnya dan dilepaskan daripada sifat kufur dan
nifaq (kafir dan munafiq)”.
4. “Sesungguhnya syaitan menganggap halal makanan
yang tidak disebutkan nama Allah padanya.”
(Hadis Riwayat Muslim)
(Hadis Riwayat Muslim)
5. “Barangsiapa
ingin diselamatkan Allah dari malaikat Zabaniah yang berjumlah sembilan belas,
hendaklah ia membaca “Bismillahir rohmanirrohim” Allah akan jadikan setiap
hurufnya perisai untuk setiap malaikat Zabaniah”.
6. “Barangsiapa yang membaca “Bismillahir
rohmanirrohim” sebanyak 21x ketika hendak tidur, maka akan terpelihara dari
gangguan syaitan, kecurian dan kebakaran, maut mendadak dan musibah.” (Semuanya
dengan izin Allah SWT)
(2). Mengucapkan “Alhamdulillah Hirobil’alamiin” pada saat telah
selesai melakukan sesuatu.
Tanda kita bersyukur kepada segala nikmat yang telah Allah SWT
karuniakan hendaklah sentiasa memuji Allah SWT dengan mengucapkan
“Alhamdulillah….”
Firman Allah SWT : “Oleh itu, ingatlah kamu kepada-Ku
(dengan mematuhi hukum dan undang-undang-Ku) supaya Aku membalas kamu dengan
kebaikan dan bersyukurlah kamu kepada-Ku dan janganlah kamu kufur (akan
nikmatKu)” (Surah Al-Baqarah: Ayat 152)
Ingatlah! Semua yang Allah berikan pada kita atas dunia ini
hanyalah pinjaman semata-mata. Allah boleh tarik semuanya dalam sekejap mata,
jika kita tidak pandai dan bersyukur dengan apa yang Allah SWT telah berikan
kepada kita selama kita hidup di dunia, lagi pun kehidupan di dunia ini juga
adalah sementara. Kehidupan yang kekal adalah di hari akhirat.
Nabi SAW. bersabda yang : “Pertahankanlah dirimu dengan keempat
kalimah ini (Subhanallah, Walhamdulillah, Walailahaillallah, Wallahuakbar :
Maha Suci Allah SWT, segala pujian bagi Allah SWT, dan tidak ada Tuhan yang
layak disembah melainkan Allah SWT, dan Allah SWT Maha Besar), semoga kamu
dilindungi dari Neraka Jahannam. Karena kalimah-kalimah ini akan melindungi
pembacanya dari kanan, kiri, belakang dan bagian depan. Dan kalimah-kalimah ini
adalah kebajikan-kebajikan yang kekal selama-lamanya”.
Nabi SAW bersabda : “Setiap Tasbih adalah sedekah, setiap Tahmid
adalah Sedekah dan setiap Tahlil ialah Sedekah dan setiap lafaz Takbir adalah
merupakan Sedekah”.
(3). Mengucapkan “Astaghfirullahal’adzim” (Istighfar) jika
khilaf akan suatu perkataan atau perbuatan yang tidak/kurang baik.
Istighfar bermaksud memohon ampunan. Dan kita diharuskan untuk beristighfar sekurang-kurangnya dengan menyebut “Astagfirullahal’adzim” bersama rasa menyesal di dalam hati.
Istighfar bermaksud memohon ampunan. Dan kita diharuskan untuk beristighfar sekurang-kurangnya dengan menyebut “Astagfirullahal’adzim” bersama rasa menyesal di dalam hati.
Nabi SAW bersabda : “Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada
Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari
sebanyak 100 kali” (Hadis Riwayat Muslim).
Rasulullah SAW bersabda : “Semua anak Adam adalah berdosa dan
sebaik-baik orang yang berdosa ialah yang bertaubat dari dosanya.”
(4). Mengucapkan “Insya Allah” jika merencanakan / membuat
sebuah Janji dengan keteguhan dan kemantapan hati akan melaksanakannya dan
menepatinya.
Di riwayatkan bahwa pada suatu hari beberapa orang penduduk Mekah
datang berjumpa dengan Nabi SAW. untuk bertanyakan mengenai hal roh, kisah
Ashabul Kahfi dan kisah Dzulkharnain. Nabi SAW. lalu menjawab, “Datanglah pada
esok pagi agar aku dapat menjawabnya”.
Keesokan harinya wahyu tidak turun kepada Nabi SAW. Oleh karena
itu Nabi SAW tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan
hari sebelumnya. Dan tentu saja hal ini menjadi bahan cemoohan orang-orang
kafir.
Ketika itu turunlah ayat 23 dan 24 dari Surah Al-Kahfi yang
menegur perbuatan baginda itu.
Firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan yang demikian itu pada esok’ ,
kecuali (dengan menyebut) “Insya Allah” . Dan ingatlah kepadaTuhanmu jika kamu
lupa dan katakanlah “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang
lebih dekat kebenarannya daripada ini”. ” (Surah Al-Kahfi ayat 23-24)
Perkataan “InsyaAllah” membawa arti jika Allah menghendaki. Ini
menunjukkan bahwa kita sebagai manusia terbatas daripada mengetahui apa yang
bakal berlaku pada masa ke depan. Jika kita sebagai makhluk punya rencana
atau perancangan, Allah pula sebagai Khalik punya segala kuasa. Dengan demikian
ucapan “Insya Allah” menunjukkan kepada kerendahan hati kita sebagai seorang
hamba dan sadar dengan segala kekuasaan Allah terhadap makhlukNya. Atas dasar
itulah Nabi SAW. sendiri pun ditegur oleh Allah SWT. bila alpa daripada
mengucapkan yang demikian.
(5). Mengucapkan “La Haula wala Quwwata illa Billah” jika merasa
tanpa daya dan kekuatan untuk menolak sesuatu kemudaratan dan berharap akan
datangnya suatu yang baik / manfaat.
Lahawla wala quwwata illa billah merupakan khazanah daripada
khazanah-khazanah Syurga, ia merupakan penyembuh untuk 99 jenis penyakit,
sekurang-kurangnya penyakit dukacita, kesedihan dan kerisauan.
Berkata Abdullah bin Masud r.a, pernah seketika beliau bersama
Rasulullah SAW. dan dia mengucapkan ‘La hawla wala quwwata illabillah’.”Baginda
SAW. bertanya:”Apakah kamu mengetahui maksudnya?”,”Aku menjawab: Hanya Allah
dan RasulNya yang mengetahui”
Baginda SAW. menerangkan maksudnya :”Ia bermakna tidak ada
seorangpun yang mempunyai daya upaya untuk memelihara dirinya daripada
mendurhakai Allah melainkan dengan pertolongan dan perlindungan dari Allah, dan
tidak ada seorangpun mempunyai daya upaya untuk mentaati dan beribadat kepada
Allah tanpa bantuan dan petunjuk daripada Allah.
“Tidak ada daya upaya untuk mengelak daripada mendurhakai Allah
melainkan dengan perlindungan dan pertolongan Allah dan tidak ada daya upaya
untuk mentaati dan menyembah Allah melainkan dengan pertolongan dan petunjuk
daipada-Nya, dan tidak ada tempat berlindung yang selamat daripada kemurkaan
Allah melainkan Allah”
Dalam riwayat yang lain, “Kami bersama Nabi SAW. Bila kami
menaiki dataran tinggi, maka kami mengucapkan takbir. Maka baginda mengatakan:
‘Wahai manusia kasihilah diri kalian, karena kalian tidaklah menyeru Dzat yang
tuli atau jauh, akan tetapi Ia Maha Mendengar dan Maha Melihat. ‘Lalu baginda
mendatangiku, sementara aku sedang mengucapkan dalam diriku: ‘La hawla wala
quwwata illa billah.’Lalu baginda mengatakan: ‘Wahai Abdullah bin Qais (nama
Abu Musa), ucapkan La hawlawala quwwata illa billah. Sesungguhnya itu adalah
salah satu kekayaan yang tersimpan di syurga.’ Atau beliau mengatakan:’Tidakkah
kamu mau aku tunjuki salah satu harta kekayaan di syurga? Lahawla wala
quwwatailla billah’.” (Hadis Riwayat Bukhari).
(6). Mengucapkan “Inna Lillahi wa Inna ilaihi Rajiun” jika
menghadapi/tertimpa/melihat dan/atau mendengar suatu musibah.
Allah SWT. berfirman maksudnya : “Dan berilah khabar gembira
kepada orang-orang yang sabar; (yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa
oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah kepunyaan
Allah dan kepada Allah jualah kami kembali.’ Mereka itu ialah orang-orang yang
menerima selawat dari Tuhan mereka serta rahmat-Nya dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk-Nya.” (Surah al-Baqarah, ayat 155-157).
Rasulullah SAW pernah bersabda : “Menakjubkan perihal
orang yang beriman. Sesungguhnya setiap perkara dalam urusannya (orang Mukmin)
semuanya adalah baik baginya dan tidak berlaku hal yang demikian melainkan ke
atas mereka yang beriman. Jika dia ditimpa kesusahan dia bersabar maka yang
demikian adalah baik baginya dan jika dia didatangkan kemudahan dia bersyukur
maka yang demikian adalah baik baginya.” (Hadis Riwayat Muslim)
(7). Mengucapkan “Lailahaillallah Muhammadarrasulullah” pada
saat / waktu dan tempat “baik” kapanpun.
Dari Ubadah bin ash Shaamiti Rasulullah pernah bersabda :
“Barangsiapa bersaksi mengatakan Lailahaillallah Muhammadarrasulullah (Tiada
Tuhan Yang Disembah Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah)
maka Allah akan mengharamkan Neraka baginya”.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang berkata kalimah
Lailahaillallah Muhammadarrasulullah sebanyak 100 kali maka tatkala ia
datang di hari kiamat dengan wajahnya seperti bulan purnama”.
Demikian ke-7 (tujuh) kalimat yang mengandung fadilat dan hikmah
yang sungguh besar dan bermanfaat untuk kita di dunia dan akhirat.
Setiap kali kita menyebutnya yakinilah kita akan mendapat rahmat
dan ampunan juga ganjaran yang besar disediakan oleh Allah SWT tanda kita
bersyukur dan bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT. (Aamiin yaa Rabb….)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar