:
Seorang pembuat pensil berpesan pada pensil ciptaannya :
“Sebelum engkau aku utus ke dunia, ada lima pesan yang harus selalu kau ingat. Berjanjilah untuk mematuhinya, dan kau akan menjadi pensil terbaikku”.
Pertama, Kau akan menghasilkan karya-karya hebat, hanya jika kau rela dirimu dibimbing.
Kedua, Kau akan mengalami masa-masa menyakitkan, tapi ikhlaskan karena ini akan membuatmu menjadi lebih baik.
Ketiga, kau kuberi kemampuan untuk memperbaiki kesalahanmu, maka gunakan itu.
Keempat, Ingatlah bahwa bagian terpenting dirimu, adalah yang terletak di dalam.
Kelima, Sesulit apapun masalah yang kau hadapi, kau harus meninggalkan jejak yang baik, jelas dan bersih.
Si Pensil memahami pesan tuannya, dan berjanji akan patuh.
Sekarang bayangkan Pensil itu adalah DIRIMU. Banyak hal yang akan engkau pelajari darinya :
Pertama, Ingatlah selalu pesan Penciptamu, dan kau akan mendapatkan yang terbaik.
Kedua, Kau bisa menghasilkan karya besar, jika kau ihklas pada bimbingan Tuhan dan sesamamu.
Ketiga, Mungkin banyak kesulitan dan kesedihan, namun itu akan membuat kepribadianmu lebih sabar dan kuat. Berusahalah untuk memperbaiki kesalahanmu, dan jadikan kesalahan sebagai pembelajaran.
Keempat, Apa yang membuatmu berharga adalah isi hatimu, bukan paras atau pangkatmu.
Kelima, dimanapun kamu berada, jagalah nama baikmu melalui perbuatan terhormat. Tetaplah melangkah dijalan yang benar, sesulit apapun itu!!
Setiap manusia bagaikan sebuah Pensil, diciptakan oleh Pembuatnya untuk tujuan dan tugas tertentu. Dengan mamahami amanat yang diemban, kita berikan yang terbaik dari kemampuan kita, untuk mengabdi pada sang Pencipta.
(sumber: http://sejutapemikirankita.wordpress.com/)
Please Like n share
Seorang pembuat pensil berpesan pada pensil ciptaannya :
“Sebelum engkau aku utus ke dunia, ada lima pesan yang harus selalu kau ingat. Berjanjilah untuk mematuhinya, dan kau akan menjadi pensil terbaikku”.
Pertama, Kau akan menghasilkan karya-karya hebat, hanya jika kau rela dirimu dibimbing.
Kedua, Kau akan mengalami masa-masa menyakitkan, tapi ikhlaskan karena ini akan membuatmu menjadi lebih baik.
Ketiga, kau kuberi kemampuan untuk memperbaiki kesalahanmu, maka gunakan itu.
Keempat, Ingatlah bahwa bagian terpenting dirimu, adalah yang terletak di dalam.
Kelima, Sesulit apapun masalah yang kau hadapi, kau harus meninggalkan jejak yang baik, jelas dan bersih.
Si Pensil memahami pesan tuannya, dan berjanji akan patuh.
Sekarang bayangkan Pensil itu adalah DIRIMU. Banyak hal yang akan engkau pelajari darinya :
Pertama, Ingatlah selalu pesan Penciptamu, dan kau akan mendapatkan yang terbaik.
Kedua, Kau bisa menghasilkan karya besar, jika kau ihklas pada bimbingan Tuhan dan sesamamu.
Ketiga, Mungkin banyak kesulitan dan kesedihan, namun itu akan membuat kepribadianmu lebih sabar dan kuat. Berusahalah untuk memperbaiki kesalahanmu, dan jadikan kesalahan sebagai pembelajaran.
Keempat, Apa yang membuatmu berharga adalah isi hatimu, bukan paras atau pangkatmu.
Kelima, dimanapun kamu berada, jagalah nama baikmu melalui perbuatan terhormat. Tetaplah melangkah dijalan yang benar, sesulit apapun itu!!
Setiap manusia bagaikan sebuah Pensil, diciptakan oleh Pembuatnya untuk tujuan dan tugas tertentu. Dengan mamahami amanat yang diemban, kita berikan yang terbaik dari kemampuan kita, untuk mengabdi pada sang Pencipta.
(sumber: http://sejutapemikirankita.wordpress.com/)
Please Like n share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar