The Scientific Foundation of Surrogate SEFT® by Ahmad Faiz Zainuddin from LoGOS Institute Indonesia
The Scientific Foundation
of Surrogate SEFT® by Ahmad Faiz Zainuddin from LoGOS Institute Indonesia.
Dasar Ilmiah dari SEFT Jarak Jauh, Intention Experiment by Lynne McTaggart
http://www.LoGOS.co.id
of Surrogate SEFT® by Ahmad Faiz Zainuddin from LoGOS Institute Indonesia.
Dasar Ilmiah dari SEFT Jarak Jauh, Intention Experiment by Lynne McTaggart
http://www.LoGOS.co.id
Sudah ada 6 (enam) Intention Experiment yang telah dilakukan sejauh ini, dengan hasil-hasil yang sangat luar biasa. Kami sudah membuktikan the power of intention itu dapat mempengaruhi segalanya, dari ganggang, daun-daun, sampai manusia.
Living Lights
Semua percobaan-percobaan awal kami dirancang dan dilaksanakan oleh Dr. Fritz Albert Popp pada International Institute Biophysics di Neuss, Jerman dan Dr. Gary Schwartz di Laboratorium Universitas Arizona. Eksperimen kami yang pertama, menguji perubahan cahaya yang terjadi pada makhluk hidup. Kami sebut cahaya itu dengan biofoton emmision. Popp mempunyai sejumlah detektor-detektor photocount sangat sensitif dan Dr. Schwartz menggunakan kamera-kamera CCD. Keduanya mampu mencatat, bahkan perubahan sekecil apapun yang keluar dari objek percobaan. Peralatan ultrasensitive jenis ini akan memungkinkan kami untuk merekam setiap perubahan–bahkan oleh suatu foton –dengan demikian menentukan tingkat pengaruh dari niat.
Semua percobaan-percobaan awal kami dirancang dan dilaksanakan oleh Dr. Fritz Albert Popp pada International Institute Biophysics di Neuss, Jerman dan Dr. Gary Schwartz di Laboratorium Universitas Arizona. Eksperimen kami yang pertama, menguji perubahan cahaya yang terjadi pada makhluk hidup. Kami sebut cahaya itu dengan biofoton emmision. Popp mempunyai sejumlah detektor-detektor photocount sangat sensitif dan Dr. Schwartz menggunakan kamera-kamera CCD. Keduanya mampu mencatat, bahkan perubahan sekecil apapun yang keluar dari objek percobaan. Peralatan ultrasensitive jenis ini akan memungkinkan kami untuk merekam setiap perubahan–bahkan oleh suatu foton –dengan demikian menentukan tingkat pengaruh dari niat.
Jade Plants, Algae and Human beings
Untuk pilot project eksperimen kami, 15 orang di laboratorium London diminta untuk mengirimkan niat positif kepada empat target pada laboratorium Popp di Jerman: dua jenis dari ganggang, satu tanaman Jade dan satu sukarelawan manusia.
Di dalam rancangan percobaan kami, kami menggunakan teknik on off-on off, sehingga kami bisa mengisolasikan setiap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Kelompok eksperimen ini mengirim “niat” dalam pola waktu tertentu: 10 menit “ON”, lalu 10 menit “OFF” selama beberapa jam. Jika eksperimen kami berhasil, maka pada grafik akan tampak pola zigzag. Dan setelah menganalisis data penelitian, Popp menemukan bahwa eksperimen ini berhasil.
Untuk pilot project eksperimen kami, 15 orang di laboratorium London diminta untuk mengirimkan niat positif kepada empat target pada laboratorium Popp di Jerman: dua jenis dari ganggang, satu tanaman Jade dan satu sukarelawan manusia.
Di dalam rancangan percobaan kami, kami menggunakan teknik on off-on off, sehingga kami bisa mengisolasikan setiap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Kelompok eksperimen ini mengirim “niat” dalam pola waktu tertentu: 10 menit “ON”, lalu 10 menit “OFF” selama beberapa jam. Jika eksperimen kami berhasil, maka pada grafik akan tampak pola zigzag. Dan setelah menganalisis data penelitian, Popp menemukan bahwa eksperimen ini berhasil.
Daun Kecil yang Bercahaya
Pada bulan Maret dan April 2007, kami memulai sebuah percobaan “niat” dalam skala yang lebih besar. Kami mengadakan percobaan, dengan Dr. Schwartz dari Universitas Arizona. Tidak seperti eksperimen kami dengan Dr. Popp, kami memutuskan untuk memilih satu target saja.
Eksperimen kami yang pertama dilaksanakan pada sebuah Konferensi di London pada tanggal 11 Maret, di mana 400 peserta mengirimkan niat untuk membuat sebuah daun, di Universitas Arizona, “bercahaya”. Hasil dari percobaan ini dianalisis melalui foto-foto yang diambil menggunakan kamera CCD ultrasensitif. Dan ternyata daun itu benar-benar “bercahaya”.
Pada bulan Maret dan April 2007, kami memulai sebuah percobaan “niat” dalam skala yang lebih besar. Kami mengadakan percobaan, dengan Dr. Schwartz dari Universitas Arizona. Tidak seperti eksperimen kami dengan Dr. Popp, kami memutuskan untuk memilih satu target saja.
Eksperimen kami yang pertama dilaksanakan pada sebuah Konferensi di London pada tanggal 11 Maret, di mana 400 peserta mengirimkan niat untuk membuat sebuah daun, di Universitas Arizona, “bercahaya”. Hasil dari percobaan ini dianalisis melalui foto-foto yang diambil menggunakan kamera CCD ultrasensitif. Dan ternyata daun itu benar-benar “bercahaya”.
Glowing Seeds, too
Di April 14, 2007, kami menjalankan eksperimen berikutnya dengan berbasis web. Sekarang targetnya adalah benih-benih stringbean. Kali ini partisipannya terdiri dari 7000 peserta dari 30 negara-negara di seluruh dunia. Tujuannya sama, yaitu membuat benih-benih stringbean “bercahaya”. Namun kali ini, partisipan dapat melihat objeknya dengan menggunakan webcam.
Di April 14, 2007, kami menjalankan eksperimen berikutnya dengan berbasis web. Sekarang targetnya adalah benih-benih stringbean. Kali ini partisipannya terdiri dari 7000 peserta dari 30 negara-negara di seluruh dunia. Tujuannya sama, yaitu membuat benih-benih stringbean “bercahaya”. Namun kali ini, partisipan dapat melihat objeknya dengan menggunakan webcam.
Hasilnya; tidak mengejutkan. Stringbeans tersebut bercahaya setelah 10 menit diberikan niat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar