Dan kamu tidak membalas dendam dengan menyiksa kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami `. (Mereka berdoa):`
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada Mu)."
(QS. 7:126)
Surah Al A'raaf 126
وَمَا تَنْقِمُ مِنَّا إِلَّا أَنْ آمَنَّا بِآيَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَاءَتْنَا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
(126)
....mereka berdoa ke hadirat Allah swt, semoga mereka dilimpahi kesabaran dan apabila Allah mewafatkan mereka hendaklah dalam keadaan mereka berserah diri kepada-Nya. Doa mereka kepada Allah swt. agar dilimpahi kesabaran menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam setiap perjuangan, terutama perjuangan melawan kelaliman. Orang yang sabar, tidak akan membalas dendam, walaupun ia mampu untuk melakukannya. Orang yang sabar senantiasa dapat memelihara pertimbangan akal yang sehat, sehingga ia tidak akan terjerumus ke dalam tindakan-tindakan yang dapat merugikan dirinya dan perjuangan umatnya.
Jalan untuk mencapai kesabaran ialah iman yang kokoh kepada Allah dan hari akhirat. Hal ini telah dibuktikan oleh kenyataan sejarah umat manusia, yaitu bahwa umat yang kuat imannya adalah merupakan umat yang paling sabar dan tangguh dalam perjuangan dan mempunyai keberanian yang tinggi.
Karena kesabaran serta keberanian itu, timbullah pikiran dan usaha-usaha pada sementara pimpinan angkatan perang pada beberapa negara., untuk menggalakkan pendidikan agama dan rawatan rohani bagi para prajurit dan perwira angkatan perang, agar mereka memiliki iman yang kokoh yang akan membuahkan sifat kesabaran dan keberanian.
Allah swt. berulang kali dalam firman-Nya menjanjikan pertolongan-Nya bagi orang-orang yang sabar dan ia memberikan petunjuk agar manusia senantiasa bersabar dan menganjurkan orang lain untuk bersabar.
Allah berfirman:
الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya
(Yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal.
(Q.S An Nahl: 42)
Firman-Nya lagi:
إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya:
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
(Q.S Al 'Asr: 3)
Dalam hadis-hadis Rasulullahpun banyak terdapat ajaran tentang kesabaran mengenai hubungan antara kesabaran dan keberanian beliau bersabda:
ليس الشديد بالصرعة وإنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب
Artinya:
Orang yang kuat bukanlah orang yang dapat membanting orang, tetapi orang kuat adalah orang yang sanggup menguasai dirinya ketika dia sedang marah.
(H.R Imam Bukhari dari Abu Hurairah ra.)
Orang yang sabar senantiasa tenang dan mempunyai pikiran terang, sehingga segala ucapan dan tindak tanduknya dapat dikendalikan dengan baik dan pendiriannya tidak tergoyahkan oleh ancaman dan bujukan bagaimanapun juga. Oleh sebab itu, dalam suatu hadis yang lain Rasulullah saw bersabda, "As Sabru diya'un", Artinya, "Kesabaran itu adalah sinar yang terang". Sebaliknya orang yang tidak sabar tentu akan kehilangan akal sehat serta mudah dipengaruhi setan, sehingga ucapan dan tindakannya tidak dapat dikendalikannya. Hal ini akan membawa kepada akibat yang jelek dan akan menimbulkan kerugian dan penyesalan.
Oleh sebab itu Rasulullah saw. memperingatkan dengan sabda beliau,
"Al ajalatu minasy syaitan".
Artinya, "Sifat tergesa-gesa itu perbuatan setan".
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar