Kementerian Pendidikan Nasioanal (Kemdiknas) kembali menggelar Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) pada 9-14 Oktober 2011. Olimpiade yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kemdiknas ini merupakan yang ketiga kalinya. OPSI adalah kegiatan sekaligus wahana pengembangan dan kompetisi dalam bidang penelitian bagi siswa SMA, baik yang bersifat pengungkapan (discovery) maupun yang sifatnya penemuan (invention).
Kepala Seksi Peserta Didik, Subdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Suharlan mengatakan, tujuan diselenggarakan OPSI adalah untuk menyeleksi siswa-siswi yang memiliki bakat dalam bidang penelitian serta menumbuhkembangkan budaya meneliti sedini mungkin, khususnya di kalangan siswa-siswi SMA.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa semakin termotivasi untuk meneliti berbagai bidang ilmu sesuai dengan minat dan bakatnya,” kata Suharlan, Rabu (24/8/2011) malam, di Jakarta.
Dalam kompetisi ini terdapat tiga bidang yang dilombakan, yaitu Sains Dasar (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Sains Terapan (Informatika/Komputer, pertanian, kesehatan, bioteknologi pangan, lingkungan hidup), dan IPS/Humaniora (bahasa dan sastra Indonesia, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, arkeologi, psikologi pendidikan).
OPSI diawali dengan proses pengiriman makalah penelitian yang ditujikan kepada Direktorat Pembinaan SMA. Makalah yang masuk secara keseluruhan mencapai sekitar 1300 makalah yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Selanjutnya, makalah yang diterima diseleksi oleh tim juri yang merupakan para dosen perguruan tinggi negeri di Indonesia dengan latar belakang berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Seleksi makalah telah dilakukan pada 18 sampai 21 Austus 2011 di Bandung, Jawa Barat. Dari seleksi tersebut, tim juri menghasilkan kesepakatan dengan memilih 30 makalah terbaik dari masing masing bidang yang dilombakan. Makalah yang terpilih dan berhasil lolos akan mengikuti gelar poster dan presentasi penelitian di Jakarta pada 9-14 Oktober mendatang.
Suharlan menambahkan, tahun ini terjadi peningkatan jumlah makalah yang masuk ke Direktorat Pembinaan SMA. Jika tahun lalu hanya sekitar 900, makalah tahun ini meningkat menjadi 1300 makalah.
“Ini merupakan suatu peningkatan yang luar biasa. Terbukti bahwa minat dan bakat mahasiswa dalam bidang penelitian semakin tahun semakin berkembang,” kata Suharlan.
Sumber Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar