Kamis, 05 Februari 2015

"Kisah Keliru Dalam Mengambil Pelajaran"

Allahumma inni 'a'u zubika min fitnatil masi khid dajjal - Ya ALLAH, aku pohon perlindungan MU daripada fitnah Dajjal..

Kisah Keliru Dalam Mengambil Pelajaran

*

Syaqiiq al-Balkhi adalah kawan kepada Ibrahim bin Adham yang dikenali seorang ahli ibadah, zuhud dan tinggi tawakalnya kepada Allah. Hingga pernah sampai pada keadaan enggan untuk bekerja.

Musykil dengan keadaan temannya, Ibrahim bin Adham bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu jadi begini ?” Syaqiiq menjawab, “Ketika saya sedang dalam perjalanan di padang pasir yang tandus, saya melihat seekor burung yang patah kedua sayapnya. Lalu saya berkata dalam hati, aku ingin tahu, dari mana burung itu mendapatkan rezeki. Maka aku pun memperhatikannya dari jarak yang dekat. Tiba-tiba datanglah seekor burung yang membawa makanan di paruhnya. Burung itu mendekatkan makanan ke paruh burung yang patah kedua sayapnya untuk menyuapnya. Maka saya berkata dalam hati, “Dzat yang mengilhamkan burung sehat untuk membawa rezeki kepada burung yang patah kedua sayapnya di tempat yang sepi ini pastilah berkuasa untuk memberiku rezeki di mana jua aku berada.” Maka sejak itu, aku putuskan untuk berhenti bekerja dan aku menyibukkan diriku dengan ibadah kepada Allah.

Ibrahim berkata, “Wahai Syaqiiq, mengapa kamu serupakan dirimu dengan burung yang cacat itu ? Mengapa kamu tidak berusaha menjadi burung sehat yang memberi makan burung yang sakit itu ? Bukankah itu lebih utama ? Bukankah Nabi SAW. pernah bersabda, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah ?” Sudah selayaknya bagi seorang mukmin memilih darjat yang paling tinggi dalam segala urusannya, sehingga dia boleh mencapai darjat orang yang berbakti ?"

Syaqiiq tersentak dengan pernyataan Ibrahim dan dia menyedari kekeliruannya dalam mengambil pelajaran.

(Tarikh Dimasyqi, Ibnu Asakir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar