Sabtu, 25 Juli 2015

Surah Al A’raaf :23

Surah Al A’raaf :23


Bismillahirrahmanirrahim....

قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Qaaalan rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-in lam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin(a)

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

They said, "Our Lord, we have wronged ourselves, and if You do not forgive us and have mercy upon us, we will surely be among the losers."

Aamiin yaa Allah....


http://quran.com/7/23
https://islamagamauniversal.wordpress.com/db_cover/e_qs_007/

"Akhlaq Mulia"

Berikut kumpulan hadits rasulullah saw tentang akhlaq mulia :
  1. "Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya". (HR. Ar-Ridha)

  1. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang Mukmin-karena kebaikan akhlaknya-menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam." (HR Abu Dawud)

  1. Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
    «
    مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
    Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

  1. Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong." HR at-Tirmidzi).

  1. Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan (al-birr), misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr husn al-khulq (Kebajikan itu adalah akhlak mulia." (HR Muslim).


  1. Beliau bahkan bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-keta keji." (HR at-Tirmidzi)

  1. Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR al-Bukhari dan Muslim).

  1. Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
    إن الله يحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها [المعجم الكبير للطبراني: صححه الألباني]
    Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang buruk. [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Sahih]

  1. An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
    «
    الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح مسلم]
    Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya. [Sahih Muslim]

  1. Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
    «
    أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ» [سنن أبي داود: حسن]
    Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya. [Sunan Abi Daud: Hasan]

  1. Dari Jabir bin Samurah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
    "
    إِنَّ أَحْسَنَ النَّاسِ إِسْلَامًا، أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا " [مسند أحمد: صحيح]
    Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya. [Musnad Ahmad: Sahih]

  1. Dari Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
    «
    إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ» [سنن الترمذي: صحيح]
    Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

  1. Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
    لن تسعوا الناس بأموالكم ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق [مسند البزار: حسنه الألباني]
    Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu, akan tetapi kamu bisa memberi kepada semua orang dengan senyuman dan akhlak mulia. [Musnad Al-Bazzar: Hasan]

  1. Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ...
    "
    اللهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِيْ، فَأَحْسِنْ خُلُقِيْ "
    Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah akhlakku. [Musnad Ahmad: Sahih]

  1. Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ketika memulai salat ia bertakbir kemudian membaca ...
    «
    إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ»
    "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

  1.  Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)

  1. "Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik." (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)

  1. "Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain."(HR. Muslim)
  2. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)

  1. "Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

  1. "Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)

  1. "Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

  1. "Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)

  1. "Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya." (HR. Ahmad dan Al Hakim)

  1. "Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana datangnya." (HR. Ibnu Hibban) Artinya kita jangan melihat siapa yang memberi nasehat tapi apa isi nasehatnya. Yakinlah bahwa segala kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan segala sesuatu hanya sebagai perantara.

  1. "Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi (tidak punya akhlaq), lakukanlah apa yang kamu kehendaki." (HR. Bukhari)

  1. "Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta'ala." (HR. Ahmad)

  1. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)

  1. " Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)

  1. "Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah pembicaraan paling dusta. (HR. Bukhari)

  1. "Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)

  1. "Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)

  1. "Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu." (HR. Muslim)

  1. "Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya." (HR. Ath-Thabrani)

  1. "Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)

  1. "Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

  1. "Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah bagian) dari keimanan.  (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)

  1. "Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)

  1. "Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)

  1. "Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi).

  1. "Orang yang mengharamkan kelemah lembutan, maka akan diharamkan baginya segala kebaikan." [HR. Muslim]

  1. اللهم من ولي من أمر أمتي شيئا فشق عليهم فاشقق عليه، ومن ولي من أمر أمتي شيئا فرفق بهم فارفق به
    Artinya: "Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia. Dan siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia bersikap lemah lembut kepada mereka, maka lemah lembutlah Engkau kepadanya." [HR. Muslim]

  1. "Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa. "(HR. Al Hakim)

  1. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu, lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala- pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang- orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim)

  1. "Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)

  1. "Janganlah engkau menyepelekan kebaikan sedikitpun meski sekadar menuangkan air dari ember timbamu ke bejana orang yang meminta air, dan meski sekadar berbicara dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri." [HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa'i]

  1. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." [Hadits riwayat Mutafaq 'alaih]

  1. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)

  1. Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

  1. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)

  1. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

  1. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)

  1. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)

  1. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

  1. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati (menghibur hati) seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)

  1. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)

  1. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)


  1. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak (toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')

  1. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)

  1. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR. Ath-Thabrani)

  1. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila wanita lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)

  1.  Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu. (HR. Al-Baihaqi)

  1. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)

  1. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)

  1. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)

  1.  Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormatinya. (HR. Tirmidzi)

  1. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)

  1.  Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)

  1. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR. Al-Baihaqi

  1. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah (membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)

  1.  Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)

  1. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)

  1. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu) kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)

  1. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)

  1.  Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)

  1.  Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan Tirmidzi)

  1. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)

  1. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku sudah menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)

  1. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak boleh ada paksaan. (HR. Malik)

  1. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)

  1.  Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa). (HR. Bukhari)

  1.  Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

  1.  Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
  2.  Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)

  1.  Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)

  1. Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)

  1. Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

  1. Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang yang bisa memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan rahasia). (HR. Ath-Thabrani)

  1. Aku menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya orang-orang fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan Muslim) yang dimaksud hadits ini adalah fakir miskin yang sabar dan bersyukur dan kebanyakan wanita masuk neraka adalah karena banyak mengeluh kepada suami dan tak mau bersyukur.

  1. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali pasti dikalahkannya (menemui kesulitan). Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)

  1. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)

  1. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)

  1. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya bila sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)

  1. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)

  1. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

  1. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan ..(HR. Muslim)

  1. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)

  1. Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan Ahmad)

  1. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)

  1. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)

  1. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)

wallahu'alam

dari berbagai sumber dan kitab

Jumat, 24 Juli 2015

"Sahabat Sejati, Teman Setia"


Nabi bersabda:
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ
“Suatu yang mengikuti mayat ada tiga, dua kembali pulang, dan satu ikut bersamanya…

يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
Ia dihantarkan keluarganya, hartanya dan amalnya, maka yang kembali pulang keluarganya dan hartanya; sedangkan yang tersisa (bersamanya, hanyalah) AMALnya.”
(Bukhariy, muslim dsl)

Amalan shaalih adalah teman yang baik
Rasulullah juga bersabda:
إِنَّ الْمَيِّتَ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِهِمْ حِينَ يُوَلُّونَ عَنْهُ مُدْبِرِينَ
“Sesungguhnya mayat masih dapat mendengar suara sandalmu tatkala kamu meninggalkannya
.
فَإِذَا كَانَ مُؤْمِنًا كَانَتِ الصَّلاةُ عِنْدَ رَأْسِهِ ، وَالزَّكَاةُ عَنْ يَمِينِهِ ، وَكَانَ الصِّيَامُ عَنْ يَسَارِهِ ، وَكَانَ فِعْلُ الْخَيْرَاتِ وَالصَّدَقَةُ وَالصِّلَةُ
وَالْمَعْرُوفُ وَالإِحْسَانُ إِلَى النَّاسِ عِنْدَ رِجْلَيْهِ

Jika dia orang yang BERIMAN, maka SHALAT berada didekat kepalanya, ZAKAT disebelah kanannya, SHAUM disebelah kirinya, dan aneka amal kebaikan seperti SEDEKAH, SILATURRAHMI, KEMA’RUFAN dan IHSAN KEPADA MANUSIA (yaitu akhlaq yang mulia) didekat kedua kakinya.

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدَ رَأْسِهِ ، فَتَقُولُ الصَّلاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya, maka shalat berkata ’Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)’

فَيُؤْتَى مِنْ عَنْدَ يَمِينِهِ ، فَتَقُولُ الزَّكَاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya maka zakat berkata ’tidak ada jalan dari arahku (untukmu)’

فَيُؤْتَى عَنْ يَسَارِهِ ، فَيَقُولُ الصِّيَامُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya maka puasa berkata ’tidak ada jalan dari arahku (untukmu)’

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدِ رِجْلَيْهِ ، فَيَقُولُ : فِعْلُ الْخَيْرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصِّلَةِ وَالْمَعْرُوفِ وَالإِحْسَانِ إِلَى النَّاسِ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya, maka aneka amal kebaikan, sedekah (sunnah), mnymbg silaturahmi , dan segala perbuatan ma’ruf, dan perbuatan baiknya kepada manusia berkata: ’tidak ada jalan dari arahku (untukmu)’
(HR ahmad)

Maka sudahkah kita berteman dengannya?
Tidaklah mereka akan menemani kita di alam kubur, kecuali apabila kita menjadikan mereka teman dialam dunia ini.. Yakni dengan senantiasa menjaga kemurnian iman kita dan mengamalkan amal shalih (dengan ikhlash, sesuai dengan apa yang disyari’atkan Allah dan RasulNya)…

Sebaliknya, apabila engkau senantiasa mengotori bahkan sampai merusak imanmu dengan mencampurkan imanmu dengan kekufuran/kemunafiqan maupun kesyirikan; meninggalkan shalat wajib, senantiasa berbuat dosa besar dan/atau meremehkan dosa-dosa kecil.. Maka jika engkau mati sebelum bertaubat, maka merekalah kelak yang akan menemanimu dalam kuburmu..

Maka teman manakah yang engkau pilih? Teman yang baik ataukah yang buruk? Amalmulah yang membuktikan pilihanmu tersebut, maka pilihlah pilihan yang tepat untuk kebaikan akhiratmu kelak…

Ya Alloh Engkau Maha Pengampun, maka ampunilah aku terimalah tobatku. Ya Alloh Engkau Maha Luas, maka berilah petunjuk bimbingan dan kesempatan untuk lebih mencintai-Mu. Ya Alloh terimalah permohonanku. Aamiin yaa Rabb

"BERBUAT BAIK"

BERBUAT BAIK (Surat Al-'Isrā' 17;7)

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,......"
(Surat Al-'Isrā' 17;7)
..."If you do good, you do good for yourselves; and if you do evil, [you do it] to yourselves.".....(Surat Al-'Isrā' 17;7)

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا

"In ahsantum ahsantum anfusikum wa-in asa'tum falahaa fa-idzaa jaa-a wa'du-aakhirati liyasuwuu wujuuhakum waliyadkhuluul masjida kamaa dakhaluuhu au-wala marratin waliyutabbiruu maa 'alau tatbiiran" (Surat Al-'Isrā' 17;7)

Mari Saudaraku, Sahabatku...kita manfaatkan waktu yang singkat ini.... beramal....berlomba berbuat kebaikan-kebaikan. Sesungguhnya ketulusan hati menebarkan manfaat & kebaikan untuk banyak orang..., InsyaAllah... Kita menuai kebaikan, kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Karena kebaikan kembali untuk diri kita. Ia amal,sahabat sejati, teman setia kita. Janji Alloh itu pasti.

Ya Allah semoga Engkau merahmati, memudahkan kami, semoga Engkau membimbing lisan, pikiran dan hati ini untuk melakukan kebaikan-kebaikan-Mu, sesuai kehendak-Mu, untuk umat-Mu. Aamiin yaa Allah...

Sumber
http://quran.com/17/7
https://islamagamauniversal.wordpress.com/db_cover/e_qs_017/
http://lentera-langit.blogspot.com/2012/05/inilah-sahabat-sejatimu-yang-akan.html

Minggu, 12 Juli 2015

"Belajar Bahasa Arab"


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ (Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuhu)

وَ عَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ (Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh)

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ (Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb)

اَهْلاًوَسَهْلاً (Ahlan wa sahlan)

اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar)

اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)

الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن (Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin artinya Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam)

اَللّهُ (Allah)

آمِّينَ (Amin)

اَمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن (Amin Ya Rabbal ‘Alamin)

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ (Astaghfirullah hal adzim)

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم (Ta’awwuz: A’udzubillahi minas syaito nirrojim)

بِسْمِ اللّهِ الرَّالرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahir rahmanir rahim)

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ (Do’a untuk Pengantin)

حَلاَلً (halal)

حَرَامٌ (haram)

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ (Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)

اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (Insya Allah)

جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)

جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)

جَزَاكُمُ اللّهُ(Jazakumullah)

لاَحوْلَ وَلاَ قُوَّة اِلاَّبِاللّهِ (Laa haula wa laa quwwata illa billah)

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (Laa ilaaha illallah)

مَاشَآءَاللّهُ (Masya Allah)


سُبْحَانَ اللّهُ (Subhanallah)

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدُ (Takbiran = Allahu Akbar)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صِيَامَنَا وَ صِيَامَكُمْ (Taqabalallahu minna wa minkum siyamanan wa siyamakum)

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ (Taqabal ya kariim)

وَ اِيَّاكُمْ (Wa iyyakum)

مَرْحَبًا يَا رَمَضَان (Marhaban ya Ramadhan)

‫  ‬ مِنَ العَائِدِيْنَ وَ الفَائِزِيْنَ(Minal ‘aidin wal faidzin)

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ (Doa sebelum tidur = Bismika Allahumma Ahya Wa Amut)

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّد (Salawat atas Nabi Muhammad)

سُبْحَانَ اللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ (Subhanallah walhamdulillah wala ila ha illauloh Allahu akbar)

القرآن (Al-Qur’ an)

لَيْلَةِ الْقَدْرِ (Lailatul Qadar)

صوم (Shaum = Puasa)

عيد فطر مبارك (Idul Fitri Mubarak = Lebaran)

عيد الأضحى (Idul Adha)

صلاة (Salat)

المسجد (Masjid)

تَرْوِيْحَةٌ (Tarawih)

ﺍَﻟﻠّﻪُ
(ALLAH)

ﺁﻣِﻴـﻦَ
ﺁﻣِﻴّﻦْ… ﺁﻣِﻴّﻦْ… ﻱَ ﺭَ ﺑَّﻞْ ﻋَﻠَﻤِﻴّﻦ
ﺁﻣــﻴﻦ ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺁﻣــﻴﻦ
(Amin)

ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
(Assalamu ‘alaikum Wr. Wb)

ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
(Wa ‘alaikum salam Wr. Wb)

ﻭَ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
(Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.)

ﺍَﻫْﻼًﻭَﺳَﻬْﻼً
(ahlan wa sahlan)

ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ
(Allahu Akbar)

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠّﻪِ
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦ
(Alhamdulillah)

ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠّﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢ
(Astaghfirullahal 'adhiim)

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
(Bismillahirrahmanirrahim)

ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻟَﻚَ ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻭَﺟَﻤَﻊَ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺧَﻴْﺮِ
(Do’a untuk Pengantin)

ﺣَﻼَﻝً
(halal)

ﺣَﺮَﻡً
(haram)

ﺍِﻧّﺎ ﻟِﻠّﻪِ ﻭَﺍِﻧّﺎ ﺍِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺟِﻌُﻮْﻥَ
(innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)

ﺍِ ﻥْ ﺷَﺂ ﺀَ ﺍﻟﻠّﻪُ
(insya Allah)

ﻻَ ﻫَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺕَ ﺍِﻻَّﺑِﺎﻟﻠّﻪِ
(laa haula wa laa quwwata illa billah)

ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠّﻪُ
(laa ilaaha illallah)

ﻣَﺎﺷَﺂﺀَﺍﻟﻠّﻪُ
(masya Allah)

ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠّﻪُ
(subhanallah)

ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ، ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ، ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ، ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠّﻪُ ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ، ﺍَﻟﻠّﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮُ، ﻭَﻟِﻠّﻪِ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪِ
(lafadz takbiran)

ﺗَﻘَﺒَّﻞَ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻣِﻦَّ ﻭَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ
(taqabalallahu minna wa minkum)

ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻳَﺎ ﻛَﺮِﻳْﻢُ
(taqabal ya kariim)

ﻭَ ﺍِﻳَّﻜُﻢْ
(wa iyyakum)

ﺃَﻗُﻮْﻝُ ﻗَﻮْﻟِﻲْ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ
(penutup ceramah)

ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻚ / ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻜُﻢ
(Doa kepada orang yg telah berbuat baik: Barakallahu Fiika)

ﻭَﻓِﻴْﻚَ ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪ
(Jawaban Doa Barakallahu Fiika (↑): Wafiika Barakallah)

ﺟَﺰَﺍﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ
Jazaakallah khairan (untuk laki-laki)

ﺟَﺰَﺍﻙِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ
Jazaakillahu khairan (untuk wanita)

ﺟَﺰَﺍﻛُﻢُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ
Jazaakumullahu khairan (jama’)

ﺁﻟﻠّﻬُﻢَ ﺻَﻠّﯿﮱِ ﯛﺳَﻠّﻢْ ﻋَﻠﮱِ ﺳَﻴّﺪﻧَﺂ ﻣُﺤَﻤّﺪْ ﻭَ ﻋَﻠﮱ ﺁﻝِﺳَﻴّﺪﻧَﺂ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
(Shalawat Nabi Muhammad SAW)

ﻛُﻦ ﻓَﻴَﻜُﻮﻥُ
Kun fayakuun

ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﺃﻋﻠَﻢ ﺑِﺎﻟﺼَّﻮَﺍﺏ
Wallahu a’lam bish showab

nb: Terima kasih sebanyak-banyaknya buat para pembaca yang bersedia mengoreksi apabila ada yang salah dalam penulisan Arabnya :)

sumber : bidadut.wordpress.com dan akiryo.heck.in