Kamis, 28 Mei 2020

"IKHLAS"


Belajar Ikhlas 

Memberi Tak Harap Kembali
Tulus Berbuat Kebaikan 
Tiada Berharap Imbalan 
Tangan kanan memberi
Tangan kiri Tiada tahu.

Hanya Ridha-Mu
Kuterima Segala Ketetapan-Mu
InshaAlloh kami Istiqomah 
Berbuat BAIK Tanpa Berharap Imbalan

..........
Yaa Alloh 
Semoga ALLAH Ta'ala Ridho, Memudahkan kita Melaksanakannya.. 
Aamiin Aamiim Yaa Rabb..

Senin, 25 Mei 2020

Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Saudara2ku, 
Yuk kita bangun 
sistem kekebalan tubuh yang baik. Patuhi peraturan, anjuran yang berwenang. Tetap TENANG, selalu BerDAMAI dengan HATI. 
Situasi masih memerlukan kesadaran diri pribadi dan keluarga untuk menjaga  taati Social Distancing..
 
Terapkan Pola
1.Hidup Bersih Sehat. 2.Berolahraga teratur, 
3. Makan makanan bergizi seimbang
4. Minum air mineral.
5.Lingkungan hidup bersih dan sehat. 
6. Pakai masker, Jaga jarak, hindari kerumunan, 
7.Istirahat/ tidur berkualitas
8. Sering cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer dengan benar
9. Tingkatkan kualitas beribadah kepada Allah SWT
10. Pisahkan mereka yang beresiko tinggi terpapar; Lansia dan orang2 yang punya riwayat penyakit kronis.
11. Selalu berpikir positif, Optimis
12. Sering melakukan relaksasi 
13.Hindari dan tidak sebarkan Berita2 Hoax
14....

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melindungi seluruh hamba-NYA. 
Aamiin Yaa Rabb'al Alaamiin🤲🤲

Selasa, 12 Mei 2020

Manfaatkan 10 Ramadhan Terakhir



Maksimalkan 10 Ramadhan Terakhir

Oleh : Sheikh Tawfique Chowdhury.

Sahabat, puncak ibadah bulan Ramadhan adalah ketika kita mampu memaksimalkan 10 hari terakhir dengan i'tikaf pada 10 hari terakhir bulan karena didalamnya terdapat malam lailatul qadr yang jika kita mampu meraihnya maka bagai ibadah selama 1000 bulan.

Nah, sahabat berikut ini ada tips singkat dari Syaikh Tawfique Chowdury yang perlu kita jadikan modal itikaf Ramadhan. Selamat beribadah...

1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar-benar ingin memperbaikinya, masih ada waktu!

2. Hari ini, bacalah tafsir surat AlQadr, dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada malam lailatul qadr. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya insyaa Allaah.

3. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai lailatul qadr terlewati begitu saja.

4. Jangan ikut-ikutan dengan perayaan atau kegiatan yang di ada-adakan yang tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad SAW (bid'ah) oleh kelompok-kelompok tertentu. Ikutilah sunnah nabi shalallaahu 'alayhi wasallam. Tuntunan beliau adalah : "barangsiapa yang berjaga (tidak tidur) dan berdoa pada malam laylatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

"barangsiapa yang berjaga (tidak tidur) dan berdoa pada malam laylatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

5. Hafalkan doa malam lailatul qadr yang diajarkan Rasulullaah shalallaahu 'alayhi wasallam ini : Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa' fu'anni (ya Allah, engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).

Do’a yang pernah diajarkan oleh Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do’a: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).

 عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ  قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”. Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706.

Maksud dari “innaka ‘afuwwun” adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi.

Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do’a “Allahumma innaka ‘afuwwun …” pada malam yang diharap terdapat lailatul qadar. Do’a di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do’a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja.

Al Baihaqi rahimahullah berkata, “Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja.” (Fadho-ilul Awqot, hal. 258).

6. Siapkan daftar pendek doa-doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir! Pilihlah doa doa terbaik untuk agamamu, dunia akhiratmu dan keluargamu. Jangan lupakan saudara-saudaramu muslimin yang tengah kesusahan di berbagai belahan dunia.

Siapkan daftar pendek doa-doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir!

7. Sempatkan tidur siang sejenak jika memungkinkan. Jagalah perutmu agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isha dan tarawih sekedar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk beribadah.

8. Jangan lupakan keluargamu! Rasulullah membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. Siapkan, semangati dan motivasi mereka!

9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian (khusus di rumah untuk wanita) ketika beribadah.

10. Pilihlah spot khusus yang kondusif untuk beribadah, apakah itu di mesjid atau di rumah. Letakkan sajadah, mushaf dan air minum sehingga kita tidak perlu beranjak dari sana jika perlu minum.

11. Ini BUKAN malam untuk pasang status (misalnya : "alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepadaNYA malam ini" dsb) di FB atau media sosial apapun. Biarlah itu jadi rahasia indah antara hamba dengan Rabbnya. Maka, matikan dulu HP, tablet dan komputer. Putuskan dulu hubungan dengan dunia, dan nikmati jalinan hubungan dengan al-'Afuww!

12. Jika mengantuk, maka variasikan bentuk ibadah antara shalat, bermunajat dan membaca Qur'an. Lakukan bergantian. Jangan habiskan malam untuk mendengarkan ceramah atau tilawah, atau kalau sangat ngantuk, dengarkan sebentar saja untuk mengusir kantuk.

13. Sabar adalah kuncinya. Sepuluh malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau altifitas lainnya. Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah Allah telah menganugrahimu dengan kesempatan berharga (akan luasnya ampunan)yang mungkin saja tidak datang lagi. Bukankah kita akan berlari walau apapun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa ini adalah ramadhan terakhir kita dan surga hanya selangkah lagi?

14. Ini yang paling penting : husnudzhon lah kepada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapanNYA. Jangan biarkan keragu2an dan prasangka buruk menjauhkanmu dari Arrahman Arrahiim.

Allahumma ballighna laylatal qadr.

Diterjemahkan oleh : Ust Hilman Rosyad, Lc

Sumber

https://inilah.com/mozaik/2304708/14-tips-menjelang-10-malam-terakhir-ramadan

"Persiapkan Diri Meraih Malam Lailatul Qadar"

♥♥♥
Bagaimana
Persiapkan Diri Meraih Malam Lailatul Qadar?

Alhamdulillahirobbil 'alamin ….

Menjelang 10 hari terakhir puasa Ramadhan, mari kita mempersiapkan diri untuk “Meraih Mendapatkan Malam Lailatul Qadar” malam kemuliaan, turun kitab Al-Qur’an, turun rahmat dan turun malaikat yang mulia.[1]


Allah Ta 'ala berfirman :
♥"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala uuusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. "(Al-Qadr: 1-5),

♥"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi."(Ad-Dukhaan: 3)

Malam itu dinamakan Lailatul Qadar karena keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi Allah Ta 'ala. Juga, karena pada saat itu ditentukan ajal, rizki, dan lainnya selama satu tahun, sebagaimana firman Allah :

♥"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. "  (Ad-Dukhaan: 4).

♥"Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar"
(Al-Qadar: 5)

Dalam hadits shahih Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail di malam tersebut. Beliau bersabda :


"Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih)

Perbanyak do’a pada lailatul qadar, lebih-lebih do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita –Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” 

♥Beliau menjawab,”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”[12]

Aamiin yaa Rabbal Alamiin....

Ya Wasi al Magfirati..
Ya Wasi al Fadli Igfirli..
Allahumma Igfirli Zunubi .

Ya Rabbal Alamiin...
Allahumma Atkini Minan Nar Wa Adkhilni Fil Jannati Ya Rabbal Alamiin......

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/lailatul-qadar.html

"BERBAIK SANGKA"

♥♥♥[Al-Hujurat : 12] "Selalu Berbaik Sangkalah"

♥Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

♥O you who have believed, avoid much [negative] assumption. Indeed, some assumption is sin. And do not spy or backbite each other. Would one of you like to eat the flesh of his brother when dead? You would detest it. And fear Allah ; indeed, Allah is Accepting of repentance and Merciful.

♥Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.

♥Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” [1]

♥Amirul Mukminin Umar bin Khathab berkata, “Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik”

♥Yaa Allah hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan, ampuni, lindungi jagalah kebersihan hati, pikiran serta lisan kami.. 

Yaa Rabb.. semoga kami dapat menata, menjaga hati, pikiran dan tindakan untuk  berkata, berbicara baik, berbaik sangka. Aamiin. yaa Rabb..