Minggu, 23 November 2014

"Anak Belajar Dari Lingkungan Hidupnya"


DOROTHY LAW NOLTE

Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela, kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.
Jika anak terbiasa hidup dalam permusuhan, kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.

 
Jika anak biasa hidup dicekam ketakutan, kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.
Jika anak biasa hidup dikasihani, kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri. 

 
Jika anak biasa hidup diolok-olok, kelak ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak biasa hidup dikelilingi perasaan iri, kelak ia akan terbiasa merasa bersalah.

 
Jika anak biasa hidup serba dimengerti dan dipahami, kelak ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak biasa hidup diberi semangat dan dorongan, kelak ia akan terbiasa percaya diri.

 
Jika anak biasa hidup banyak dipuji, kelak ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak biasa hidup tanpa banyak dipersalahkan, kelak ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.

 
Jika anak biasa hidup mendapatkan pengakuan dari kiri kanan, kelak ia akan terbiasa menetapkan sasaran langkahnya.
Jika anak biasa hidup jujur, kelak ia akan terbiasa memilih kebenaran.

 
Jika anak biasa hidup diperlakukan adil, kelak ia akan terbiasa dengan keadilan.
Jika anak biasa hidup mengenyam rasa aman, kelak ia akan terbiasa percaya diri dan mempercayai orang-orang di sekitarnya.

 
Jika anak biasa hidup di tengah keramahtamahan, kelak ia akan terbiasa berpendirian : “Sungguh indah dunia ini !”

 
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.

 
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.

 
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.

 
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

(Dorothy Law Nolte)



Dari syair diatas sangat jelas diterangkan bahwa pola pengasuhan pada anak sangat berpengaruh pada pola pikir anak tersebut. banyangkan saja jika orang tua terus memaksa kehendaknya terhadap anak-anak mereka dan mengakibatkan anak-anak mereka memiliki cara pandang yang salah. Ketika sesorang menyebut anak mereka nakal, cobalah untuk berfikir kembali ke belakang dan bagaimana orang tersebut mengasuh anak mereka. Pola pengasuhan ini tidak hanya terjadi pada anak berkebutuhan khusus, tapi pada semua anak. Dan di paling atas jelas tertulur, di lingkungannya anak-anak belajar. itu artinya lingkungan itu yang mengajarkan bagaimana anak-anak itu nanti akan tumbuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar