Rabu, 06 Mei 2015

" 7Kalimat Mulia"

 Tujuh Kalimat Mulia


Dalam kondisi/keadaan apapun seorang Mukmin hendaknya selalu ingat memanjatkan doa dan menyebut puji-pujian kepada Allah SWT tanda Taqwa, Tawakal, Bersyukur dan Cinta kepada-Nya.
Ada (7) tujuh kalimat mulia disisi Allah SWT dan para malaikat, bila diucapkan, yaitu :
(1). Mengucapkan “Bismillahir rohmanirrohim” pada saat hendak melakukan sesuatu.
“Bismillahir rohmanirrohim” yang bermaksud “Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Rasulullah SAW bersabda 
1.      “Tiada daripada seorang hamba yang membaca “Bismillahir rohmanirrohim” melainkan hancurnya syaitan seperti hancurnya timah di atas api”.
2.      “Barangsiapa yang membaca “” niscaya Allah akan mengampunkan dosanya yang terdahulu”.
3.      “Barangsiapa yang membaca “Bismillahir rohmanirrohim” ditulis namanya daripada kalangan orang-orang yang benar pada taatnya dan dilepaskan daripada sifat kufur dan nifaq (kafir dan munafiq)”.
4.       “Sesungguhnya syaitan menganggap halal makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya.”
(Hadis Riwayat Muslim)
5.      “Barangsiapa ingin diselamatkan Allah dari malaikat Zabaniah yang berjumlah sembilan belas, hendaklah ia membaca “Bismillahir rohmanirrohim” Allah akan jadikan setiap hurufnya perisai untuk setiap malaikat Zabaniah”.
6.       “Barangsiapa yang membaca “Bismillahir rohmanirrohim” sebanyak 21x ketika hendak tidur, maka akan terpelihara dari gangguan syaitan, kecurian dan kebakaran, maut mendadak dan musibah.” (Semuanya dengan izin Allah SWT)
(2). Mengucapkan “Alhamdulillah Hirobil’alamiin” pada saat telah selesai melakukan sesuatu.
Tanda kita bersyukur kepada segala nikmat yang telah Allah SWT karuniakan hendaklah sentiasa memuji Allah SWT dengan mengucapkan “Alhamdulillah….”
Firman Allah SWT  : “Oleh itu, ingatlah kamu kepada-Ku (dengan mematuhi hukum dan undang-undang-Ku) supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan dan bersyukurlah kamu kepada-Ku dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu)” (Surah Al-Baqarah: Ayat 152)
Ingatlah! Semua yang Allah berikan pada kita atas dunia ini hanyalah pinjaman semata-mata. Allah boleh tarik semuanya dalam sekejap mata, jika kita tidak pandai dan bersyukur dengan apa yang Allah SWT telah berikan kepada kita selama kita hidup di dunia, lagi pun kehidupan di dunia ini juga adalah sementara. Kehidupan yang kekal adalah di hari akhirat.
Nabi SAW. bersabda yang : “Pertahankanlah dirimu dengan keempat kalimah ini (Subhanallah, Walhamdulillah, Walailahaillallah, Wallahuakbar : Maha Suci Allah SWT, segala pujian bagi Allah SWT, dan tidak ada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah SWT, dan Allah SWT Maha Besar), semoga kamu dilindungi dari Neraka Jahannam. Karena kalimah-kalimah ini akan melindungi pembacanya dari kanan, kiri, belakang dan bagian depan. Dan kalimah-kalimah ini adalah kebajikan-kebajikan yang kekal selama-lamanya”.
Nabi SAW bersabda : “Setiap Tasbih adalah sedekah, setiap Tahmid adalah Sedekah dan setiap Tahlil ialah Sedekah dan setiap lafaz Takbir adalah merupakan Sedekah”.
(3). Mengucapkan “Astaghfirullahal’adzim” (Istighfar) jika khilaf akan suatu perkataan atau perbuatan yang tidak/kurang baik.
Istighfar bermaksud memohon ampunan. Dan kita diharuskan untuk beristighfar sekurang-kurangnya dengan menyebut “Astagfirullahal’adzim” bersama rasa menyesal di dalam hati.
Nabi SAW bersabda : “Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali” (Hadis Riwayat Muslim).
Rasulullah SAW bersabda : “Semua anak Adam adalah berdosa dan sebaik-baik orang yang berdosa ialah yang bertaubat dari dosanya.”
(4). Mengucapkan “Insya Allah” jika merencanakan / membuat sebuah Janji dengan keteguhan dan kemantapan hati akan melaksanakannya dan menepatinya.
Di riwayatkan bahwa pada suatu hari beberapa orang penduduk Mekah datang berjumpa dengan Nabi SAW. untuk bertanyakan mengenai hal roh, kisah Ashabul Kahfi dan kisah Dzulkharnain. Nabi SAW. lalu menjawab, “Datanglah pada esok pagi agar aku dapat menjawabnya”.
Keesokan harinya wahyu tidak turun kepada Nabi SAW. Oleh karena itu Nabi SAW tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan hari sebelumnya. Dan tentu saja hal ini menjadi bahan cemoohan orang-orang kafir.
Ketika itu turunlah ayat 23 dan 24 dari Surah Al-Kahfi yang menegur perbuatan baginda itu.
Firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan yang demikian itu pada esok’ , kecuali (dengan menyebut) “Insya Allah” . Dan ingatlah kepadaTuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini”. ” (Surah Al-Kahfi ayat 23-24)
Perkataan “InsyaAllah” membawa arti jika Allah menghendaki. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai manusia terbatas daripada mengetahui apa yang bakal  berlaku pada masa ke depan. Jika kita sebagai makhluk punya rencana atau perancangan, Allah pula sebagai Khalik punya segala kuasa. Dengan demikian ucapan “Insya Allah” menunjukkan kepada kerendahan hati kita sebagai seorang hamba dan sadar dengan segala kekuasaan Allah terhadap makhlukNya. Atas dasar itulah Nabi SAW. sendiri pun ditegur oleh Allah SWT. bila alpa daripada mengucapkan yang demikian.
(5). Mengucapkan “La Haula wala Quwwata illa Billah” jika merasa tanpa daya dan kekuatan untuk menolak sesuatu kemudaratan dan berharap akan datangnya suatu yang baik / manfaat.
Lahawla wala quwwata illa billah merupakan khazanah daripada khazanah-khazanah Syurga, ia merupakan penyembuh untuk 99 jenis penyakit, sekurang-kurangnya penyakit dukacita, kesedihan dan kerisauan.
Berkata Abdullah bin Masud r.a, pernah seketika beliau bersama Rasulullah SAW. dan dia mengucapkan ‘La hawla wala quwwata illabillah’.”Baginda SAW. bertanya:”Apakah kamu mengetahui maksudnya?”,”Aku menjawab: Hanya Allah dan RasulNya yang mengetahui”
Baginda SAW. menerangkan maksudnya :”Ia bermakna tidak ada seorangpun yang mempunyai daya upaya untuk memelihara dirinya daripada mendurhakai Allah melainkan dengan pertolongan dan perlindungan dari Allah, dan tidak ada seorangpun mempunyai daya upaya untuk mentaati dan beribadat kepada Allah tanpa bantuan dan petunjuk daripada Allah.
“Tidak ada daya upaya untuk mengelak daripada mendurhakai Allah melainkan dengan perlindungan dan pertolongan Allah dan tidak ada daya upaya untuk mentaati dan menyembah Allah melainkan dengan pertolongan dan petunjuk daipada-Nya, dan tidak ada tempat berlindung yang selamat daripada kemurkaan Allah melainkan Allah”
Dalam riwayat yang lain, “Kami bersama Nabi SAW. Bila kami menaiki dataran tinggi, maka kami mengucapkan takbir. Maka baginda mengatakan: ‘Wahai manusia kasihilah diri kalian, karena kalian tidaklah menyeru Dzat yang tuli atau jauh, akan tetapi Ia Maha Mendengar dan Maha Melihat. ‘Lalu baginda mendatangiku, sementara aku sedang mengucapkan dalam diriku: ‘La hawla wala quwwata illa billah.’Lalu baginda mengatakan: ‘Wahai Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan La hawlawala quwwata illa billah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di syurga.’ Atau beliau mengatakan:’Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta kekayaan di syurga? Lahawla wala quwwatailla billah’.” (Hadis Riwayat Bukhari).
(6). Mengucapkan “Inna Lillahi wa Inna ilaihi Rajiun” jika menghadapi/tertimpa/melihat dan/atau mendengar suatu musibah.
Allah SWT. berfirman maksudnya : “Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar; (yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali.’ Mereka itu ialah orang-orang yang menerima selawat dari Tuhan mereka serta rahmat-Nya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk-Nya.” (Surah al-Baqarah, ayat 155-157).
Rasulullah SAW  pernah bersabda : “Menakjubkan perihal orang yang beriman. Sesungguhnya setiap perkara dalam urusannya (orang Mukmin) semuanya adalah baik baginya dan tidak berlaku hal yang demikian melainkan ke atas mereka yang beriman. Jika dia ditimpa kesusahan dia bersabar maka yang demikian adalah baik baginya dan jika dia didatangkan kemudahan dia bersyukur maka yang demikian adalah baik baginya.” (Hadis Riwayat Muslim)
(7). Mengucapkan “Lailahaillallah Muhammadarrasulullah” pada saat / waktu dan tempat “baik” kapanpun.
Dari Ubadah bin ash Shaamiti Rasulullah pernah bersabda : “Barangsiapa bersaksi mengatakan Lailahaillallah Muhammadarrasulullah (Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah) maka Allah akan mengharamkan Neraka baginya”.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang berkata kalimah Lailahaillallah Muhammadarrasulullah  sebanyak 100 kali maka tatkala ia datang di hari kiamat dengan wajahnya seperti bulan purnama”.
Demikian ke-7 (tujuh) kalimat yang mengandung fadilat dan hikmah yang sungguh besar dan bermanfaat untuk kita di dunia dan akhirat.
Setiap kali kita menyebutnya yakinilah kita akan mendapat rahmat dan ampunan juga ganjaran yang besar disediakan oleh Allah SWT tanda kita bersyukur dan bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT. (Aamiin yaa Rabb….)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar