Selasa, 22 September 2015

"Puasa Arafah (Puasa Menjelang Idul Adha)"

Puasa Arafah (Puasa Menjelang Idul Adha)--
Untuk menyambut hari raya idul adha biasanya 2 hari sebelumnya melakukan puasa arafah. Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka beliau menjawab, “ Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang).

Fiqih Hadits:

Di dalam hadits yang mulia ini terdapat dalil dan hujjah yang sangat kuat tentang waktu puasa Arafah, yaitu pada hari Arafah ketika manusia wuquf di Arafah. Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan tempat. Bukan dengan waktu saja seperti umumnya puasa-puasa yang lain. Oleh karena puasa Arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan Arafah hanya ada di satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah bukan di Indonesia atau di negeri-negeri yang lainnya, maka waktu puasa Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di Arafah. Seperti tahun ini 1433 H/2012 M, wuquf jatuh pada hari Kamis, maka kaum muslimin di Indonesia dan di seluruh negeri puasa Arafahnya pada hari Kamis dan ‘Iedul Adha-nya pada hari Jumat.
Bukan sesudahnya, yakni puasanya pada hari Jumat dan ‘iednya pada hari Sabtu, dengan alasan mengikuti ru’yah di negeri masing-masing seperti halnya bulan Ramadhan dan ‘Iedul Fithri. Pendapat ini batil kalau tidak mau dikatakan sangatlah batil, karena telah menyalahi ketegasan hadits di atas, di mana Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang puasa pada hari Arafah, yakni pada hari ketika manusia wuquf di Arafah. Adapun hari sesudahnya bukan hari Arafah lagi tetapi hari ‘Ied, dan lusanya bukan hari ‘Ied lagi tetapi hari Tasyrik.

Bacaan niatnya : Nawaitu ashoumul arafah lilyaumil ghoddi lillahi Ta’ala

Sedangkan Rasulullah ketika berbuka puasa mengucapkan : “Dzahabaz zhama-u wabtallatil uruuqu watsabatal ajru insya Allah”

Artinya : “Telah hilang dahaga dan telah basah urat2 dan telah tetap pahala insya Allah”

Namun banyak kalangan yang berkata walaupun tidak menggunakan bahasa arab sah saja puasa arafahnya. Dan untuk niat puasa arafah atau bukanya tidak terlalu menitik beratkan pada suatu bacaan tertentu, yang penting niatnya.

Referen:
http://yadikarnadi.blogspot.com/2012/10/puasa-arafah-puasa-menjelang-idul-adha.html
http://moslemsunnah.wordpress.com/2010/11/14/kapankah-waktu-puasa-arafah-oleh-al-ustadz-abdul-hakim-bin-amir-abdat/
http://www.elangajib.com/2012/10/doa-niat-puasa-arafah-atau-puasa-idul-adha.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar