Senin, 16 Maret 2015

"Emosi, Picu Serangan Jantung ?"


Merdeka.com - Semua orang tentu pernah marah. Namun hati-hati jika Anda suka mengumbar kemarahan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa kemarahan bisa berimbas fatal untuk kesehatan. Peneliti menemukan bukti bahwa marah besar bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga delapan kali lipat.

Lebih parah lagi, bagi orang yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi, risiko terkena serangan jantung dalam waktu satu jam setelah kemarahan akan meningkat hingga sembilan setengah kali lipat. Penelitian mengamati bahwa pasien yang terkena serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit sebelumnya telah mengalami serangkaian kemarahan dan kecemasan.

Bagaimana kemarahan bisa memicu serangan jantung? Dr Thomas Buckley menjelaskan bahwa kemarahan bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, mempersempit pembuluh darah, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya penyumbatan dalam pembuluh darah dan memicu serangan jantung.

Saat ini peneliti semakin banyak menemukan kaitan antara emosi yang berlebihan dengan serangan jantung. Emosi yang berlebihan berkaitan dengan semakin tingginya risiko terkena serangan jantung, seperti dilansir oleh Daily Mail (24/02).

Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 313 pasien yang mengalami penyumbatan arteri. Diketahui bahwa kebanyakan pasien merasa marah dalam rentang waktu 48 jam sebelum mengalami serangan jantung dan mengalami penyumbatan arteri.

Skala kemarahan partisipan dalam penelitian ini dinilai menggunakan skala tujuh poin. Setelah mengetahui penelitian ini, sebaiknya Anda berhati-hati saat marah. Sebaik mungkin kendalikan kemarahan Anda agar tak sampai berpengaruh buruk terhadap kesehatan, apalagi menyebabkan serangan jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar