Minggu, 22 Juli 2012

Kucinta Rukun Damai di Dusun Sade



Dusun Sade terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berjarak kurang lebih 30 kilometer dari kota Mataram. Sade berada tepat di tepi jalan raya Praya – Kuta. Hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit perjalanan menuju ke Sade.
Kunjungan 28 Juni 2010 ke Sade sungguh mengesankan.
Desa Sade terletak di pinggir jalan antara Kota Mataram-Prayan, ibukota Lombok Tengah. Jarak dari kota Mataram kurang lebih 20 kilometer atau setengah jam perjalanan dengan mobil. Wisatawan yang hendak ke sana bisa menggunakan angkutan umum dari Kota Mataram menuju Prayan.
Desa Sade berada di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah dihuni 152 kepala keluarga (KK) dan jumlah keluarga sekitar 700 orang. Seluruh kepala keluarga di desa tersebut bermata pencaharian petani. Sedangkan kaum wanitanya memiliki pekerjaan sampingan menenun dengan alat tenun bukan mesin (ATBM).
''Pekerjaan menenun merupakan pekerjaan sambilan kaum wanita di sini, setelah tidak ada pekerjaan di sawah. Hasil tenunan ini kemudian dikumpulkan untuk dijual di art shop koperasi. Setiap art shop beranggotakan 15-20 orang,'' kata pemandu wisatawan di Desa Sade, Selasa (28 Juni 2010) yang lalu.
Hasil tenunan warga Sade berupa taplak meja, kain sarung, kain sal, kain songket, selendang dan lain-lain. Tenunan tersebut dipajang di emperan-emperan rumah mereka atau di gasebo di sekitar rumah. Sedangkan para wisatawan bisa berkeliling menyusuri lorong kecil dari rumah ke rumah warga Sade.
Harga kain tenunan yang dijual di Desa Sade berharga antara 50-200 ribu. Hasil penjualan dibagi setiap bulan sekali. Setiap anggota koperasi bisa mendapatkan antara Rp 100-150 ribu per bulan. ''Besar kecilnya penghasilan tergantung dari ramai tidaknya wisatawan yang datang ke sini. Bulan Desember merupakan hari yang ramai.''
Harga hasil tenunan antara art shop yang satu dengan yang lain sudah mempunyai patokan. Sehingga barang yang sama tidak jauh berbeda harganya. ''Ini untuk menjaga agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat,'' katanya.
Kerukunan juga terjadi pada diantara pemandu wisata yang jumlahnya 12 orang. Mereka memandu para wisatawan yang datang ke Desa Sade dengan imbalan seikhlasnya dari wisatawan yang dipandunya.
Selain melihat hasil tenunan, wisatawan juga bisa melihat tentang rumah adat suku Sasak yang disebut Bale Tani. Rumah adat ini terbuat dari kayu, bambu dan daun rumbia sebagai atapnya.
Bale Tani ini terdiri dari dua bagian yaitu emperan dan ruang dalam. Ruangan ini dipisahkan dengan pintu yang cukup kuat. Emperan tempat bapak, ibu dan anak laki-laki tidur. Sedangkan ruang dalam dipergunakan untuk anak gadis dan ibu melahirkan. Emperan ini dibuat tinggi di atas lutut orang dewasa. Kemudian ruang dalam dihubungkan dengan tiga trap untuk menuju pintu masuk. Di emperan ada tempat tidur dan tikar sebagai alas tidur.
Bale Tani yang masih asli, lantainya terbuat dari tanah liat. Setiap seminggu sekali lantai tersebut diolesi dengan kotoran sapi atau kerbau. Maksudnya agar nyamuk tidak suka berada di rumah tersebut. Sedangkan untuk kesejahteraan warga, Desa Sade juga mempunyai lumbung padi yang dibuat terpisah dari Bale Tani. Lumbung padi ini dibuat tinggi, sehingga di bawahnya bisa digunakan untuk aktivitas warga atau sebagaiart shop.
Desa Sade juga mempunyai adat menanam batu nisan bagi orang yang sudah meninggal. Penanaman batu nisan dilakukan seminggu kemudian dengan mengadakan 'selamatan.' Dengan mengundang tetangga lalu membacakan ayat-ayat Alquran sampai Subuh. ''Penanaman batu nisan ini tergantung kemampuan keuangan keluarga yang ditinggalkan. Kalau mampu ya, seminggu setelah meninggal, tetapi kalau tidak ya 100 harinya.''
Selama di dalam dusun ini sangat terasa kerukunan, kenyamanan dan kedamaian lingkungan, kenyamanan yang sangat sulit didapat di kota besar, walaupun dusun Sade berada di tempat keramaian tepi jalan raya sungguh terasa sekali kedamaian dan kerukunan saat berada di Sade.
Sahabat, ayo... nikmati kedamaian di dusun Sade Lombok.
Terima kasih, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar