Sabtu, 24 Agustus 2013

"BELAJAR": "Banggalah jadi Anggota Pramuka, Tunas Emas Genera...

"BELAJAR": "Banggalah jadi Anggota Pramuka, Tunas Emas Genera...: Banggalah jadi Anggota Pramuka,  Tunas Emas Generasi Muda Indonesia Jakarta (14/8) Presiden Susilo...

"Banggalah jadi Anggota Pramuka, Tunas Emas Generasi Muda Indonesia"

244967_6.JPG


Banggalah jadi Anggota Pramuka, 

Tunas Emas Generasi Muda Indonesia


Jakarta (14/8) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh peserta dan para anggota Pramuka di Tanah Air untuk terus bersemangat mengikuti kegiatan dan aktivitas kepramukaan. "Banggalah jadi anggota Gerakan Pramuka, menjadi tunas-tunas emas generasi muda Indonesia," seru Presiden dalam amanahnya pada Hari Pramuka ke-52, Rabu (14/8) pukul 16.00 di Lapangan Gajah Mada, Kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.

Menurut Presiden, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudi luhur, ramah dan toleran. Itulah karakter bangsa Indonesia yang luhur. Untuk terus menjaganya, harus dilakukan dengan mendukung dan mengembangkan revitalisasi Gerakan Pramuka.

Kepala Negara menyampaikan, bangsa Indonesia dapat merdeka dari penjajahan karena memiliki karakter pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan. Selain itu, Indonesia sebagai bangsa yang beragam dapat hidup rukun karena adanya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

"Peran generasi muda sebagai subyek sejarah, aktor kritis dan kreator yang menentukan wajah masa depan bangsa kita harus kita bina," ujar Presiden. Generasi muda saat ini akan menjadi pelaku sejarah yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia, tambahnya.

SBY berharap pada kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun nanti, Indonesia dapat tampil sebagai bangsa yang unggul dan maju. "Adik-adik akan menjadi penggerak utama kemajuan bangsa," tegasnya

Revitalisasi Gerakan Pramuka harus terus diarahkan ke pemantapan gerakan dalam memperkuat karakter bangsa. Karakter dan watak bangsa yang unggul akan mampu mempertahankan nilai-nilai bangsa. Menurut SBY, pemantapan dapat dilakukan pada 4 konsesus bangsa Indonesia yaitu Pancasial, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Insya Allah akan mempertahankan cita-cita generasi muda untuk menjadi generasi yang cerdas, tangguh, unggul, inovatif, dan mandiri," kata SBY.


"Kita ingin memiliki generasi muda yang berakhlak mulia, memiliki sikap toleran, humanis, dan siap bersaing dengan dunia global," lanjut Presiden.

Tak lupa, Presiden juga mengingatkan adik-adik Pramuka untuk selalu rukun dengan sesama, memiliki rasa toleransi tinggi pada siapaun walaupun berbeda. "Indonesia adalah bangsa majemuk kita harus bisa hidup dalam kemajemukan itu," SBY mengingatkan.

Peran serta Gerakan Pramuka di Tanah Air dalam pemantapan karakter bangsa terus berkembang. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Azwar sebelumnya menyampaikan mengenai keberhasilan gerakan Pramuka dalam waktu tujuh tahun terakhir.

Keberhasilan ini dibagi menjadi 3 milestone, pertama, pencanangan program Revitalisasi Pramuka oleh SBY tahun 2006. Kedua, terbitnya UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Terakhir, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai ektrakuliluler wajib.

 "Yang diwajibkan bukan mengikuti pendidikan kepramukaan di sekolah, melainkan mendirikan gugus depan Gerakan Pramuka di setiap sekolah. Sumber: presidenri.go.id 

"Tabur Bunga Di KRI Teluk Sibolga-536"

Tabur Bunga Di KRI Teluk Sibolga-536

192590_tabur bunga 2.jpg


Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit dari pelabuhan Komando Lintas Militer (Kolinlamil) Angkatan Laut Tanjung Priok Jakarta Utara, tepat di Teluk Jakarta yang berada di sekitar Kepulauan 
Seribu, hari sabtu 24 agustus 2013 pukul 10 WIB, Upacara tabur bunga yang dilaksanakan di perairan teluk Jakarta di atas KRI Teluk Sibolga-536 dipimpin langsung oleh Kak Eris Herryanto selaku Waka Kwarnas Bidang Abdimas dan Siaga Bencana, Kapinsaka Bahari, Kapinsaka Dirgantara, unsur Kwarda Gerakan Pramuka DKI Jakarta, Andalan Nasional  serta 260 anggota pramuka penggalang dan Penegak dari kwarcab Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, kwarcab Kabupaten Kepulauan Seribu.

Di atas KRI Teluk Sibolga diadakan lomba kreatifitas antara lain, tarian-tarian khas daerah, pembacaan puisi, treatikal, dan hiburan lainya yang ditampilkan oleh masing-masing Kwarcab yang mengikuti kegiatan tabur bunga dalam rangka HUT Pramuka ke-52. perwakilan Kwarcab Jakarta Utara Terpilih menjadi juara 3, Jakasel juara 2, dan juara 1  di raih oleh kwarcab jakarta barat. (Text dan Foto: Yudhi & Haerudin)
[Sumber:Humas Kwarnas]

Implementasi Kurikulum 2013 "Wajib Mendirikan Gugusdepan"

Implementasi Kurikulum 2013 "Wajib Mendirikan Gugusdepan"

Pengurus kwartir (andalan tingkat nasional, daerah, cabang dan ranting) bertekad terus mendarmabaktikan dirinya untuk kemajuan Gerakan Pramuka. Tekad itu diucapkan dalam acara  Ulang Janji  yang diadakan di jajaran kwartir daerah dan cabang di Tanah Air pada Selasa (13/08/2013) petang lalu. Acara sakral ini selalu dilakukan satu hari sebelum peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka yang jatuh setiap 14 Agustus

“Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma,” demikian Trisatya yang diucapkan para pembina, pelatih dan andalan di seluruh Indonesia saat Ulang Janji.

Puncak peringatan HUT Gerakan Pramuka yang ke-52 kali ini berlangsung di lapangan Pusdiklatnas Cibubur, Jakarta Timur pada Rabu (14/08/2013) petang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka menjadi Pembina Upacara. Peserta upacara adalah pramuka penggalang dan penegak utusan Kwartir Daerah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Tema Hari Pramuka ke-52 kali ini adalah "Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka."  Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Azwar  menjelaskan pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda Indonesia dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda,” ujar Kak Azrul.

Menurutnya, ada tiga milestone keberhasilan Gerakan Pramuka dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini. 
Pertama, pencanangan Program Revitalisasi Pramuka oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. Implikasi dari hal itu adalah pembaharuan sistem pendidikan kepramukaan, kurikulum baru, sistem akreditasi Gudep, serta sertifikasi dan lisensi para Pembina.

Kedua, terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Aturan ini memperkuat legalitas Pramuka di Indonesia. 

Ketiga, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam Kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib. Khusus untuk milestone yang ketiga ini, Gerakan Pramuka dapat memahami sepenuhnya latar belakang rencana menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai mata pelajaran ekstrakurikulur wajib.

Permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda Indonesai pada saat ini memang telah sangat mengkhawatirkan. Hanya saja disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku secara internasional, kata Kak Azrul,  Gerakan Pramuka lebih menekankan tidak pada ketetapan wajibnya saja, melainkan bagaimana secara bersungguh-sungguh menggalakkan pendidikan kepramukaan di sekolah. Untuk ini seyogyanyalah yang diwajibkan bukan mengikuiti pendidikan kepramukaan disekolah, melainkan mendirikan Gugusdepan Gerakan Pramuka di setiap sekolah.

“Sedangkan kehendak untuk meningkatkan cakupan sehingga semua murid sekolah ikut dalam pendidikan kepramukaan, kiranya dapat dicapai melalui dua hal,” kata Kak Azrul. Pertama, mengupayakan pendidikan kepramukaan menarik bagi para siswa. Untuk ini pelbagai faktor penarik (pull factors) harus dapat dilakukan, antara lain menyediakan pembina yang andal, melengkapkan gugusdepan dengan pelbagai sarana dan prasarana pendidikan kepramukaan, serta menyediakan dana operasional gugusdepan.

Kedua, mengupayakan lingkungan sekolah mendorong perkembangan pendidikan kepramukaan. Untuk ini pelbagai faktor pendorong (push factors) harus dapat dilakukan, antrara lain memasukkan pelaksanaan pendidikan kepramukaan dalam akreditasi sekolah, memasukkan aktivitas guru pada penilaian kinerja tahunan, serta memperhitungkan keterlibatan murid dalam kegiatan kepramukaan pada waktu menetapkan siswa teladan.

Rangkaian HUT Gerakan Pramuka ke-52 akan diisi pula oleh acara Tabur Bunga di Tamam Makam Pahlawan Kalibata, makam Jenderal Soeharto dan Ibu Tien Soerharto,  makam Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan di perairan Kepulauan Seribu.  Selain itu pada 9-14 September akan diadakan Karang Pamitran Nasional yang diikuti 4.000 pembina pramuka utusan 400 kwartir cabang seluruh Indonesia.

Sementara itu pada 3-5 Desember 2013 akan diadakan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pertemuan lima tahun sekali ini akan menetapkan Anggaran Dasar/Rumah Tangga, menyusun Rencana Kerja 2013-2018 dan memilih Ketua Kwarnas periode 2013-2018.  Selain itu akan dibahas terbentuknya dua Satuan Karya (Saka) baru, yakni Saka Kalpataru (kerja sama Kwarnas dengan Kementrian Lingkungan Hidup) dan Saka Pariwisata (Kwarnas dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). 

Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Melalui pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.
Pendidikan  bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tolok ukur pendidikan adalah kognitif, afektif psikomotorik, atau intelektual, karakter dan budi pekerti peserta didik.
 
Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (Amandemen)
  1. Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
  2. Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”

Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO

Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
Semoga bermanfaat.

Sumber
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/14/tujuan-pendidikan-nasional-unesco-449618.html